Jakarta, CNN Indonesia -- Kesenian Reog Ponorogo sukses menjadi bintang dalam sebuah festival kesenian yang diselenggarakan di Davao City, Filipina, pada Agustus lalu.
Pertunjukkan Reog Ponorogo tersebut merupakan kolaborasi Kementerian Pariwisata, KBRI Manila, Pemerintah Daerah Ponorogo, dan KJRI Manila dalam festival yang diselenggarakan di University of Mindanao pada 20-23 Agustus lalu.
Festival tersebut diadakan sepanjang 2,5 kilometer dan sebanyak 30 reog beratraksi di depan ribuan warga Filipina yang memadati di pinggir sepanjang rute festival.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival yang disebut Kadayawan tersebut berupa parade dan bermakna sebagai wujud syukur akan hasil panen yang telah dinikmati warga.
Menurut penuturan staff KJRI Manilla, Endah Rahmi Yuliarti, para warga selain menikmati pertunjukan reog juga ramai meminta foto bersama para pemain kesenian Jawa Timur itu.
Selain reog, kesenian pendukung lainnya seperti jantilan, warok, dan barongan dadak merak juga panen antusias penonton.
Menurut Asisten Deputi pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, Kemenpar tengah menggenjot wisatawan mancanegara atau wisman asal Filipina hingga 275 ribu orang pada akhir tahun ini.
Tahun lalu, jumlah kunjungan wisman Filipina ke Indonesia mencapai 143.538 orang. Atas target tersebut, mempromosikan Indonesia melalui pertunjukan seni tradisional menjadi salah satu cara mendulang wisman.
Bukan cuma tampil di festival kebudayaan setempat, reog Ponorogo juga berkesempatan tampil di pusat perbelanjaan terbesar di Filipina, SM Mall of Asia. Reog menjadi hiburan di tempat itu mulai 24 hingga 27 Agustus lalu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin mampu mengalihkan perhatian wisatawan mancanegara Filipina ke Indonesia mengingat jalur penerbangan Manado-Davao dan Manado-Cebu Island akan segera dibuka.
"Ada satu juta wisatawan Korea pergi ke Cebu Island setiap tahunnya. Itu baru dari Korea, masih ada Hong Kong, Taiwan, Macau dan Jepang yang juga jadi potensi pasar ke Indonesia karena jaraknya tak terlalu jauh,” kata Arief.
(les)