Seni Bercerita Sakit dan Kehilangan ala Bjork

Rahman Indra | CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2016 08:56 WIB
Penyanyi nyentrik asal Islandia, Bjork membuat gebrakan baru lewat pameran digital interaktif.
Bjork kembali bereksplorasi lewat seni. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya tampil unik lewat musik ataupun fesyen, Bjork ternyata juga mahir memainkan berbagai perkembangan terbaru dari teknologi.

Dikutip dari Reuters, penyanyi asal Islandia tersebut akan menampilkan karya digital dan video miliknya dalam pameran bertajuk 'Bjork Digital' yang bertempat di Somerset House, London pada 1 September hingga 23 Oktober 2016.

Dalam pameran tersebut, para pengunjung dapat melihat berbagai karya yang memanfaatkan teknologi terbaru seperti pemanfaatan virtual reality (VR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panitia penyelenggara mengatakan Bjork, meyakini bahwa penggunaan teknolgi virtual dapat memberikan pengalaman teatrikal tersendiri, yang membuat publik memiliki koneksi dengan dirinya lewat cara yang unik.

"Bjork melakukan sesuatu sebagai seorang seniman, sehingga ia selalu berkreasi dengan rasa ingin tahu yang besar, dan melihat dari sudut pandang yang berbeda," ujar produser Paul Clay.

Tidak hanya itu, kata dia, musisi 50 tahun itu juga kerap mencoba dan mengekspresikan dirinya dengan cara yang juga berbeda, lalu membawa penggemarnya mengalami hal yang sama dengan apa yang ia alami.

"Jika seseorang terbuka dengan caranya, dan siap untuk mengalami dunia yang sama dengannya, maka mereka akan dibawa ke berbagai tempat yang mengesankan," tambah dia.

Dengan karier bermusik yang lebih dari dua dekade, Bjork terkenal dengan penampilannya yang nyentrik lewat musik, penampilan dan juga fesyen.

Pameran ini akan mengusung berbagai macam koleksi, dari mulai panorama kampung halaman Bjork hingga multi media yang membuat pengunjung seolah masuk ke dalam mulut Bjork seiring dengan diputarnya lagu dari Mouthmantra.

Koleksi lainnya, yakni 'Black Lake' yang merupakan film dengan sistem suara menggema dan 360 derajat, serta resital 'Stonemilker,' yang diambil dari lagu pertama album Bjork Vulnicura.

"Ini adalah sebuah perjalanan. Kami membawa pengunjung merasakan perjalanan akan proses yang dilalui album Vulnicura, lewat teknologi virtual," ujar Clay.

"Lewat pameran ini, publik akan melihat bagaimana seniman musik membuat karyanya, secara keseluruhan," ujar Paul.

Tidak hanya itu, publik juga diajak untuk melihat bagaimana seseorang melalui masa sulit, sakit dan kehilangan.

Di saat yang sama, mereka juga akan menyadari betapa canggihnya perkembangan teknologi saat ini, yang dapat membuat seseorang merasakan dan mengalami apa yang ada di sekitarnya.

Seiring dengan pameran ini, Bjork dijadwalkan akan menggelar dua konser khusus di London selama September 2016. (rah/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER