Jakarta, CNN Indonesia -- Musik tradisional Batak berpadu dengan orkestra internasional dalam acara Austrian Tobatak Rock yang digelar di Pulau Samosir, Sumatera Utara, akhir pekan lalu.
Adapun Austrian Tobatak Rock merupakan bagian dari acara Samosir Music International, yang digagas pada 2014 lalu.
“Ini adalah konsep lanjutan kegiatan pada tahun 2014 yang lalu, yaitu Hermann Delago – Samosir Orchestra yang berhasil menarik minat 15.000 ribu pengunjung termasuk wisatawan untuk menyaksikan pertunjukan musik kolaborasi antar 2 negara ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Ombang Siboro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, perhelatan musik menonjolkan keagungan musik dan lagu tradisional Batak, namun dikemas dengan unsur asing.
“Musisi papan atas Austria, Tasha Band bersama Hermann Delago membawakan lagu-lagu Batak, ini adalah hal yang berbeda dan kami harap bisa memberikan inspirasi,” sebut Ombang.
Tasha Band dan Hermann Delago adalah musisi Austria yang sangat mencintai budaya Batak, terutama lagu-lagunya. Dia pun tergerak melestarikan lagu-lagu Batak hingga ke panggung internasional.
“Melodi batak sangat indah dan mirip musik Barat, tapi punya karakter tersendiri,” ujar Delago, yang berbagi panggung bersama musisi lokal seperti Tongam Sirait, NoS dari yogyakarta , Retta Sitorus dan Jajabi Band.
Sementara itu, Ombang mengatakan event musik tersebut, selain bisa memperkenalkan musik Batak, juga diharapkan mampu mempromosikan Kabupaten Samosir sebagai sasaran utama kunjungan para wisatawan mancanegara, terlebih wisatawan yang berasal dari Eropa.
(les)