Pengalaman Unik Melukis di Bawah Laut

Rahman Indra | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 13:27 WIB
Berawal dari insiden dihantam ombak, seniman Peter Matthews kini melukis di dalam air.
Berawal dari insiden dihantam ombak, seniman Peter Matthews kini melukis di dalam air. (Ilustrasi/Dok.CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berawal dari sebuah insiden dihantam ombak saat berselancar, seniman Peter Matthews melihat keindahan bawah laut yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. 

Kini, seniman berusia 37 tahun itu, memamerkan karya yang ia buat saat menggambar dan melukis di dalam air. 

Dikutip dari The Guardian, Matthews menggunakan potongan kayu usang sebagai meja-kerja-yang-terapung, dan kanvas, serta pensil charcoal dan pensil gel yang disematkan di penutup kepala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Ibu dari ayah saya seorang penjual ikan di Leicester, jadi saya pikir ini adalah sifat turunan," ujarnya berkelakar, baru-baru ini saat menyelam ke bawah Pasifik, di Taiwan.

"Saya selalu ingin berkecimpung dan berhubungan dengan laut," ujarnya. 

Pengalaman melukis di dalam air berawal dari insiden pada 2007, di Meksiko. 

"Saya dihantam ombak besar. Saat jatuh, saya terlepas dari papan selancar dan masuk ke dalam air, diselimuti ketakutan, tapi juga menjadi semacam epifani -pencerahan dalam waktu singkat-, saya malah melihat lukisan alam yang indah dari dekat."

Matthews mengatakan, di saat tenggelam di bawah laut itu menjadi momen paling bahagia yang pernah ia alami.

Pemandangan yang awalnya tak sengaja itu membuat ia kerap mengulanginya lagi dengan terencana, mulai dari saat matahari terbit hingga terbenam, mencoba merekam beberpa tampilan dengan pencahayaan berbeda yang makin membuatnya bergairah.

Dalam proses melukis, Matthews kerap meninggalkan kertas semalamam di bawah laut untuk kemudian melanjutkan prosesnya lagi di pagi harinya, dengan mendapati adanya goresan yang unik seperti karya abstrak Cy Twombly atau Jasper Johns.

Matthews lalu menambahkan teknik melukisnya yang eksentrik.

"Ketika saya merasa lelah dan berbaring di atas bebatuan, anjing laut berukuran besar datang menghampiri, dan membuat saya terkesan."

Menurut Matthews, ada momen tertentu, seperti saat pagi hari dan matahari terbenam, yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. 

"Ada kesan misterius dan mengalaminya mestilah dengan seksama, dengan mendengar, mencium dan menyentuhnya."

Tantangan di dalam air


Melukis di dalam air atau bawah laut bukannya tak ada tantangan. Salah satu yang menjadi kendala adalah ketika harus menghadapi ombak yang tak bisa diprediksi.

"Kadang ombak besar menghanyutkan kertas," ujarnya.

Matthews memang nyentrik dan tak mau menyerah begitu saja. Ia tetap berupaya membuat sebuah karya.

Di antara karya-karyanya itu terdapat lukisan yang ia beri judul With the Forces of the Pacific and Atlantic Oceans. Untuk karyanya ini, Matthew menempatkan pemutar musik khas Pasifik di atas tripod yang terapung, dan menghabiskan seharian untuk memindahkan gambar Atlantik, sembari menangkap kombinasi antara Pasifik dan Atlantik secara bersamaan.

Sementara, untuk karya berjudul Mystical Exchange of Energies, ia menyemprotkan sembilan liter air yang diambil dari samudera Pasifik ke bawah Atlantik denagn menggunakkan penyemprot pemadam kebakaran, membuatnya saling bercampur satu dengan lainnya.

Terdengar agak nyeleneh. Namun, karya-karya Matthews menarik dan membuat siapapun mudah untuk berdecak kagum. 

Ada absurd, sekaligus juga indah.

"Saya suka bagaimana laut menuliskan dirinya sendiri," ujar dia.

Karya-karya bawah laut Matthews berjudul Nature, Here and Now dipamerkan di St.Mary's Church, Wirksworth, Derbyshire, Inggris, pada 11-12 dan 17-18 September, sebagai bagian dari festival Wirksworth yang berlangung hingga 25 September 2016. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER