126 TAHUN AGATHA CHRISTIE

Mahkota Ratu Kejahatan dan Misteri di Kepala Agatha Christie

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 12:23 WIB
Jika masih hidup, Agatha Christie kini (15/9) genap berusia 126 tahun dan mungkin masih berkarya.
Agatha Christie sang Ratu Misteri. (AFP PHOTO / PLANET NEWS LTD)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah hampir setengah abad silam, dunia kehilangan bakat hebat dari tangan seorang penulis novel fiksi kriminal asal Inggris, Agatha Christie. Jika masih hidup, penulis kelahiran 15 September 1890 itu seharusnya berusia 126 tahun hari ini.

Christie merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Ia lahir dengan nama asli Agatha Mary Clarissa Miller. Sejak kecil ia diasuh dan dididik oleh sang ibu, yang juga menjadi orang pertama dalam mengarahkannya pada pengembangan bakat menulis.

Sejak kecil Christie sudah menjadi gadis yang pandai berimajinasi dan menciptakan karakter. Menginjak usia 16 tahun, Christie pindah ke Paris dari tanah kelahirannya di Torquay, Inggris Raya. Di sana lah ia belajar menyanyi dan bermain piano.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1914, ia menikah dengan kolonel bernama Archibald Christie yang juga seorang pilot Royal Flying Corps dan perawat selama perang Dunia I. Sejak itulah nama belakangnya berubah mengikuti nama sang suami. Entah apa yang mendorong Christie menulis pertama kali. Yang jelas buku itu jadi pijakan pertamanya populer.

Christie mulai menerbitkan novel pertama pada 1920. Usianya 30 tahun saat itu. Tak disangka, novel berjudul The Mysterious Affair at Styles itu membuatnya menjadi penulis kriminal paling terkenal dalam sejarah, bahkan hingga masa kini.

Buku pertamanya fokus pada cerita pembunuhan seorang ahli waris kaya raya. Ia memperkenalkan pembaca pada satu karakter terkenalnya, detektif Hercule Poirot.

Sejak itu Christie membidani kisah-kisah misteri tak lekang masa seperti Murder at the Vicarage, Partners in Crime, dan Sad Cypress. Novelnya terjual miliaran kopi.

Meski dikenal piawai menuliskan cerita-cerita misteri, Christie punya talenta lain yang tersembunyi. Ia rupanya juga menulis roman dan cerita pendek. Christie pun dikenal sebagai seorang dramawan. Namun, penulis yang dijuluki Ratu Kriminal itu mengembuskan napas terakhir pada 12 Januari 1976, dalam usia 85 tahun.

Awal Ketenaran dan Cobaan Berat

Setelah The Mysterious Affair at Styles, pada 1926 Christie kembali merilis buku. Judulnya The Murder of Roger Ackroyd. Buku itu mampu menggebrak pasar sebagai genre klasik dan satu yang paling digemari dari karyanya sepanjang masa.

Meski meraih kesuksesan, tahun itu menjadi cobaan yang berat untuknya. Sang ibunda meninggal dunia. Suaminya mengaku menjalin hubungan dengan wanita lain.

Trauma dengan hal-hal itu, Christie sempat menghilang selama beberapa hari sebelum ditemukan pihak berwenang. Kala itu, dirinya bersembunyi di hotel Harrogate dan masuk menggunakan nama selingkuhan suaminya.

Tak tahan dengan hubungan itu, ia memutuskan bercerai pada 1928 dan menikah lagi dengan Max Mallowan seorang profesor arkeologi pada 1930.

Di tahun pernikahannya yang ke-dua, ia merilis buku Murder at the Vicarage. Itu menjadi kisah klasik lainnya dan memperkenalkan karakter wanita Miss Jane Marple.

Piawai Menciptakan Karakter

Salah satu karya Agatha Christia. (Dok. HarperCollins e-books)
Yang membuat karya-karya Christie begitu dicintai, selain mampu menghadirkan kisah yang membekas di benak pembaca ia juga pandai menciptakan karakter ikonik.

Karakter Poirot dan Marple misalnya. Dua karakter itu muncul dalam puluhan novel dan cerpen miliknya. Karakter Poirot paling banyak muncul, misalnya dalam novel Ackroyd, The Mystery of the Blue Train (1928), dan Death in the Clouds (1935).

Sedangkan Marple banyak muncul novel berjudul The Moving Finger (1942) dan A Pocket Full of Rye (1953). Tak hanya lewat cerita, karakter itu pun dimunculkan dalam film. Yang memerankannya: Angela Lansbury, Helen Hayes, dan Geraldine McEwan.

Selain Marple dan Poirot, karakter terkenal lainnya yang diciptakan Christie termasuk Tuppence dan Tommy Beresford, Colonel Race, Parker Pyne, dan Ariadne Oliver.

Menjual Lebih Dari Dua Miliar Salinan Buku

Sepanjang hidupnya, Christie telah menulis lebih dari 70 novel detektif serta cerita fiksi pendek. Untuk dua kisah roman Unfinished Portrait (1934) dan A Daughter's a Daughter (1952), ia menggunakan nama samaran yaitu Mary Westmacott.

Berkat produktif menulis kisah-kisah itu, ia kerap dijuluki sebagai 'Ratu Kejahatan' dan 'Ratu Misteri.' Ia pun dianggap ratu dari segala genre penerbitan. Di genre drama, ia melahirkan sejumlah karya seperti The Hollow (1951) dan Verdict (1958).

Selain di balik layar, Christie juga pernah bertindak langsung sebagai pemain dalam drama The Mousetrap yang dibuka pada 1952 di Teater Ambassador. Karya itu punya lebih dari 8.800 pertunjukkan selama 21 tahun. The Mousetrap pun memegang rekor sebagai pentas jangka terpanjang dan tak terputus di teater London.

Karya Christie juga difilmkan, termasuk Murder on the Orient Express (1974) dan Death on the Nile (1978).

Hebatnya Sang Ratu, ia bukan hanya produktif tapi juga laris. Dilansir laman Biography, Christie dinobatkan sebagai penulis terlaris dalam sejarah, dengan karyanya yang terjual lebih dari dua miliar eksemplar di seluruh dunia.

Christie baru mulai mengurangi kegiatannya sejak 1971, saat usianya sudah menginjak 81 tahun. Kemunculan terakhirnya di industri seni adalah pada 1974, saat ia tampil untuk publik pada malam pembukaan pentas Murder on the Orient Express.

Tepat dua tahun setelahnya, ia meninggal dunia. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER