Menyentuh Kehidupan Pribadi Chrisye Lewat Film

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 06:56 WIB
Sosok Chrisye yang karya-karyanya masih dikenang hingga kini, akan dibuatkan biopik oleh Rizal Mantovani.
Sosok Chrisye akan difilmkan. (Fotografer KapanLagi.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan tahun silam, Indonesia kehilangan salah satu musisi berbakat, Chrisye. Suara dan pembawaannya yang khas, semasa hidup menjadi daya pikat tersendiri. Karya-karyanya pun masih abadi hingga kini.

Siapa tak kenal lagu-lagunya romantis darinya. Kala Cinta Menggoda, Aku Cinta Dia, Gita Cinta di SMA, hingga Panah Asmara masih dinyanyikan tua sampai muda, bahkan diaransemen ulang.

Meski kini raganya telah tiada, Chrisye tetap menginspirasi banyak orang. Generasi muda yang tak sempat mengenalnya tapi menikmati lagu-lagunya, penasaran akan sosok musisi yang berkarier sejak 1960-an itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu disadari sang istri, Yanti. Ia masih ingat betapa banyak orang yang bertanya padanya soal salah satu lagu Chrisye, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

"Sejak tujuh, menjelang delapan tahun kepergiannya, beredar cerita Pak Taufiq Ismail [penyair] soal lagu Chrisye Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Cerita itu bergulir begitu besar dan cukup lama, kemudian banyak yang tanya saya,” ujar Yanti.

Yanti akhirnya membagikan cerita itu pada Alex Kumara yang juga dekat dengan mendiang Chrisye. Dari sana lah tercetus ide membuat film tentang Chrisye.

"Saya tidak pernah terbersit sebelumnya, tapi berkat momen itu jadi tergerak menceritakan yang tak banyak diketahui orang soal sosok Chrisye,” kata Yanti, Rabu (21/9).

Ia melanjutkan, “[Chrisye] sewaktu ada selalu menjaga privasi, kehidupan kami tidak pernah disentuh. Tapi inilah saatnya. Saya hanya penutur karena kebetulan saya ditakdirkan jadi pendampingnya."

Beberapa orang yang dikontak pun langsung menyambut positif. Lukman Sardi misalnya, yang didapuk menjadi produser, menganggap film Chrisye sebagai tonggak awal dibuatnya karya-karya visual soal pelaku seni di Indonesia.

"Masih banyak yang kurang konsen soal itu [membuat film tentang pelaku seni]. Kami mulai dari Chrisye,” ujar Lukman dalam kesempatan yang sama.

Meramu cerita Yanti, film itu nantinya akan mengangkat titik-titik penting dalam kehidupan sang musisi. "Kami sepakat ini bukan biografi, melainkan drama kehidupan dari Chrisye. Bagaimana ia menjadi legenda," ujar Lukman.

Setelah meninggal, Chrisye dikenang dalam banyak bentuk, salah satunya balet. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Ditunjuk sebagai penulis naskahnya, Alim Sudiyo yang pernah meramu cerita untuk film Surga yang Tak Dirindukan menjelaskan nantinya cerita film akan didasarkan pada kehidupan sang pelantun Untukku yang tak banyak orang ketahui.

"Sedikit yang mengangkat kehidupan seorang seniman, pergulatan batinnya. Banyak hal seperti bagaimana menjadi kepala keluarga, perjuangannya mencapai keeksisan, berkarya untuk penggemar," ucapnya.

Sebagai sutradara, dipilih lah Rizal Mantovani yang sebelumnya sukses mengadaptasi novel 5 CM. Sementara Chrisye, akan diperankan Vino G. Bastian.

“Pendekatannya ada tiga. Bagaimana sosok hidup Chrisye yang penuh cinta, dari sisi spiritual, dan musik. Latar ceritanya berawal kala Chrisye sudah bersama Yanti," kata Rizal yang juga dekat dengan sosok Chrisye semasa hidup.

Rencananya, film Chrisye akan mulai diproduksi awal 2017. Chrisye sendiri meninggal pada 30 Maret 2007 dalam usia 57 tahun. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER