Kelly Tandiono Wujudkan Mimpi Lewat Musikal Khatulistiwa

Rahman Indra | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 08:18 WIB
Ibarat mimpi jadi kenyataan, model Kelly Tandiono untuk kali pertamanya bermain di atas panggung, dalam drama Musikal Khatulistiwa.
Kelly Tandiono bermain teater musikal. (CNN Indonesia/Rahman Indra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dikenal sebagai model, Kelly Tandiono pernah menjajal kemampuannya berakting lewat sejumlah layar lebar. Kali ini, untuk pertama kalinya, ia mengambil kesempatan dengan bermain dalam pementasan drama musikal Khatulistiwa.

"Bermain drama musikal seperti mimpi yang jadi kenyataan," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, pada Rabu (21/9). 

Ungapan itu bukan isapan jempol belaka buat Kelly. Setelah menghabiskan waktu lebih dari satu dekade di dunia modeling, ikut serta bermain dalam drama musikal, dulu mungkin hanya sebatas lontaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Usai nonton drama musikal, seperti Les Miserables atau lainnya, saya selalu bilang ke diri saya sendiri, seandainya suatu hari nanti bisa ikut main," ujarnya. 

Wanita kelahiran 28 Oktober 1986 itu mengatakan dirinya sangat menyukai seni pertunjukan. Salah satu yang menempel di ingatannya adalah pementasan Singing in the Rain yang hingga kini, kalau hujan, ia selalu membayangkan berada dalam adegan pementasan tersebut. 

"Saya juga suka dengan Sound of Music," ujarnya menambahkan. 

Kelly dijadwalkan turut bermain dalam Musikal Khatulistiwa yang akan dipentaskan 19 dan 20 November 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 

Dalam pementasan tersebut, Kelly berperan sebagai rakyat Banten, pembina pramuka dan guru. 

"Saya memerankan tiga karakter yang berbeda, secara bergantian, dan ini benar-benar menantang," ujarnya. 

Pengalaman menantang

Meski sudah menjajal kemampuan beraktingnya lewat delapan film, bermain di teater dianggap Kelly sebagai hal yang jauh berbeda. Sejak 2012, Kelly pernah bermain dalam film Loe Gue End, Street Society, Negeri Tanpa Telinga, The Night Comes for Us, Ayah Menyayangi tanpa Akhir, Gangster, dan Rumah Belanda. 

"Di film, kalau salah langsung di-cut, sementara di teater hal seperti itu tidak bisa, jadi latihannya benar-benar intensif."

Kelly mengaku akting di teater lebih berat karena harus mengeluarkan usaha berlebih, dengan hapalan dialog, gerak tari, serta diikuti nyanyian. Latihannya bisa memakan waktu hingga tiga bulan, dan diusahakan saat tampil di panggung, tak ada kesalahan.

"Adegan menari dan menyanyi menjadi berat karena bukan aktivitas keseharian, tapi buat saya inilah tantangannya." 

Untuk bermain di Musikal Khatulistiwa, Kelly harus mempelajari sejumlah tari tradisional dan lagu daerah, seperti lagu Melayu, Ambon dan Sunda.

Kelly memaparkan kalau aktivitas teater menjadi tidak berat karena dia sudah memiliki sejumlah pengalaman di bidang vokal, musik dan tarian. Sewaktu kecil, ia pernah ikut paduan suara, bermain dalam sebuah grup musik, serta belajar tari balet untuk keluwesan.

"Kalau untuk akting, saya belajar otodidak, dimulai dari film dan ikut latihan bersama grup Teater Peqho Jakarta," ujarnya.

Meski terjun ke dunia film dan teater, Kelly menegaskan tidak akan meninggalkan dunia modeling.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa di beberapa waktu yang akan datang, dunia akting akan menjadi fokus aktivitasnya, sehingga, tidak menutup kemungkinan setelah Musikal Khatulistiwa akan ada pertunjukan lainnya yang ingin ia ikuti. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER