Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Gunawan Maryanto mungkin lebih dikenal sebagai penulis dan sutradara teater, daripada aktor film. Namun seniman serba bisa itu baru saja membintangi dua film, yang keduanya akan tayang di Busan International Film Festival 2016, Korea Selatan, pekan depan.
Ditemui di sela-sela pementasan Mahabharata Part 3, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (27/9) di mana ia turut bermain, Gunawan mengatakan dirinya usai pementasan akan mewakili dan mengawal dua film yang ia bintangi di Busan. Kedua film itu yakni
Istirahatlah Kata-kata (atau dalam versi bahasa Inggris;
Solo, Solitude), dan
Nyai.
Di film
Istirahatlah Kata-kata, ia berperan sebagai Wiji Thukul dengan sutradara Yosep Anggi Noen. Sementara di film
Nyai, Gunawan memerankan abdi Nyai karya terbaru sutradara Garin Nugroho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Istirahatlah Kata-kata sebelumnya sudah tayang di Locarno Swiss dan Toronto Kanada, sedangkan buat
Nyai ini merupakan penayangan perdana," ujarnya menambahkan.
Berperan sebagai penyair Wiji Thukul, kata Gunawan, merupakan tantangan tersendiri, karena rujukan yang tidak begitu banyak mengenai sosok penyair yang hilang dan belum diketahui jejaknya sampai sekarang itu.
"Saya pernah bertemu dulu sekali, itu jadi gambaran saya dalam memerankannya, selain menelusuri sajak-sajaknya," ujar dia.
Istirahatah Kata-kata fokus pada kisah pelarian Wiji Thukul ke Pontianak hingga saat ia menghilang. Perjalanan sekitar sembilan bulan dalam pelarian itu digali lebih jauh bersamaan dengan untaian sajak yang pernah ia tulis.
Sementara film
Nyai, diangkat dari kisah Nyai Ontosoroh, dari karya Pramoedya Ananta Toer. Film
Nyai merupakan eksperimen Garin Nugroho dalam membuat film dengan pengambilan gambar satu kali
shoot kamera. Disampaikan Gunawan, pengambilan gambar
Nyai dilakukan di Yogyakarta, di kediaman Garin.
"Keduanya memberi pengalaman berbeda," ujarnya.
Film
Istirahatlah Kata-kata dijadwalkan tayang di Indonesia akhir tahun mendatang. Sementara
Nyai, masih dalam penyesuaian jadwal dengan karya film Garin Nugroho lainnya berjudul
Setan Jawa.
(rsa)