Malam Ini, Konser Musik Melayu Bertalu di Jakarta

Vega Probo | CNN Indonesia
Minggu, 18 Des 2016 10:00 WIB
Walau gaungnya tak sekencang musik pop dan rock, musik melayu siap bersinar pada malam ini, Minggu (18/12), lewat konser di Hotel Sultan, Jakarta.
Ilustrasi: Walau gaungnya tak sekencang musik pop dan rock, musik melayu siap bersinar pada malam ini, Minggu (18/12), lewat konser di Hotel Sultan, Jakarta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ss/14)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bila dibandingkan musik pop dan rock, gaung musik melayu kalah kencang, meski lebih dulu mengakar di Indonesia. Ini disampaikan oleh Cut Nyak Niken Astri Febrianti dari Gita Cinta Production.

“Lagu-lagu melayu lagi sepi,” kata perempuan yang akrab disapa Nong Niken kepada CNNIndonesia.com, pada Sabtu (17/12). “Jumlah musisi melayu sedikit sekali, karena mereka berbaur juga di genre lain.”

Segelintir musisi melayu dari Indonesia yang terkenal, disebutkan Nong Niken, antara lain Adibal Sahrul, sang pencipta Sabda Cinta, yang dinyanyikan serta dipopulerkan oleh Iyeth Bustami dan Erie Suzan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu lah, Nong Niken bersama Gita Cinta Production aktif menggairahkan musik melayu melalui sejumlah acara. Salah satunya, Jakarta Melayu Festival yang rutin digelar lima tahun belakangan ini.

“Dari 2012 sampai 2015, kami jual tiket Jakarta Melayu Festival dan langsung habis dua minggu sebelum acara,” kata Nong Niken. “Pada Agustus 2016, kami beri tiket free. Antusiasnya, masya Allah.”

Walau acaranya disambut antusias, Nong Niken tak memungkiri gaung musik melayu tak sekencang pop dan rock. Menurutnya, “butuh proses agar musik melayu naik ke permukaan dan tak hilang ditelan bumi.”

Ia yakin, musik melayu bakal bersinar, terutama pada malam ini, Minggu (18/12), saat digelar konsernya di Airman Cafe, Hotel Sultan, Jakarta. Ada aksi Darmansyah Ismail, Tom Salmin, Febri Na, Kiki Ameera, Fahad Munif.

“Kami akan menampilkan lagu-lagu melayu lama dan modern,” kata Nong Niken. “Tentu saja juga ada tari serampang dua belas, pantun, nasehat, dengan iringan instrumen musik wajib: gendang, biola dan akordeon.”

Nong Niken tak memungkiri bila konser musik yang diberi tajuk Dari Melayu untuk Anies dan Sandi ini bersifat politis. Ia berdalih, setiap orang di Indonesia punya hak berpolitik, termasuk mendukung kandidat pilkada.

“Saya pernah bertemu Anies [Baswedan], dan beliau bilang, ‘[musik] melayu itu ngangenin,’” kata Nong Niken yang di konser kali ini bertindak sebagai produser pelaksana.

“Kami berharap," Nong Niken melanjutkan, "pemenang pilkada [DKI Jakarta] bisa mengemban amanat rakyat dengan baik. Ada kebijakan menjaga citra budaya melayu di Ibu Kota.”

(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER