Jakarta, CNN Indonesia -- Dari mulai pertunjukan kolaborasi dua seniman, kisah Alice in Wonderland hingga konser bertema Melayu, agenda seni merentang di awal tahun ini.
Kisah Alice in Wonderland diangkat lagi di dua pertunjukan berbeda. Di Bentara Budaya Jakarta Gema Swaratyagita bekerjasama dengan Atieq SS Listyowati, sementara di Graha Bhakti Budaya kisah klasik tersebut diangkat menjadi drama musikal di atas panggung.
Sementara, ada pameran seni yang mengangkat akan persoalan Orientalisme dan mitos-mitos eksotisme yang mengundang rasa penasaran. Lalu, pertunjukan musik bertema Melayu yang kembali diusung Hendri Lamiri dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah pentas seni dan pameran yang sayang dilewatkan di awal tahun ini:
Alice's in Wonderland Drama Musikal Alice in Wonderland 'Explore Wonderland' Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta
Sabtu, 7 Januari 2017
Disutradarai Venantius Vladimir Ivan, drama musikal ini mengangkat kisah klasik Alice in Wonderland dengan memanfaatkan ilmu sains. Dikisakan, suatu hari, dalam suasana kelas futuristik yang gaduh, Alice mulai mengantuk ketika ia dipaksa untuk mempelajari tentang enkapsulasi oleh sang dosen.
Tiba-tiba Alice melihat seekor kelinci bernama White Rabbit dan mengejarnya hingga Alice memasuki sebuah pintu. Namun ternyata pintu tersebut membawa Alice masuk ke dalam suasana berbeda, yaitu Wonderland. Pementasan ini lalu mencoba mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan, seperti akankah Alice dapat mengejar White Rabbit dan dapat kembali ke dunia nyata, atau ia akan terperangkap di dunia “Wonderland” untuk selamanya?
Kolaborasi Nada dan Performa Kamis, 12 Januari 2017
Bentara Budaya Jakarta, 19:30 WIB
Komponis Gema Swaratyagita dan kreator seni pertunjukan Atieq SS Listyowati akan menampilkan seni kolaborasi yang merespon kisah klasik Alice’s in Wonderland. Ini merupakan bentuk karya kreatif yang menggambarkan dunia batin perempuan berikut segala kelindan persoalannya, terwakili melalui kenaifan rasa ingin tahu seorang gadis cilik serta kenyataan kodrati seorang ibu.
Alice bukan lagi menjadi kisahan dongeng, melainkan ditautkan menjadi tokoh-tokoh perempuan yang kita jumpai sehari-hari. Pertunjukan kolaboratif ini merupakan pertemuan cara pandang kedua seniman atas kehidupan kaum perempuan. Mereka mengetengahkan respon kreatif untuk memandang wanita dalam aneka sisi: antara yang terpilih maupun yang tersisih, antara yang luhur atau terpinggirkan.
PameranMenatap Sang 'Liyan': Orientalisme Tubuh Tari dan Mitos-mitos Eksotisme oleh Helly Minarti
Galeri Salihara, Jakarta
4 Februari 2017
Pameran ini menampilkan beragam arsip tentang kompleksitas perjalanan sejarah orientalisme dalam seni tari. Helly Minarti mengumpulkan arsip-arsip tersebut dari New York Performing Arts Library, French National Library, The Eye Museum (Amsterdam), Dansmuseet (Stockholm), Gaumont Pathé (Paris), Arsip Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Jakarta) serta Indonesia Visual Art Archive (Yogyakarta). Pameran ini pertama kali dipesan oleh Asia Culture Theater di Gwangju, Korea Selatan, pada Oktober 2015.
Helly Minarti adalah seorang kurator tari independen di Jakarta. Ia menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Roehampton, London, Inggris. Selain sebagai Ketua Bidang Program Dewan Kesenian Jakarta selama dua periode, ia juga menguratori sejumlah festival dan pertukaran budaya sejak 2004. Pameran ini terbuka untuk umum dari Senin-Sabtu: 11:00-20:00 WIB, dan Minggu, pukul 11:00-15:00 WIB.
Gema Tanah Melayu Oleh Hendri Lamiri and Friends Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta
Minggu, 15 Januari 2017
Gema Tanah Melayu adalah konser oleh band dengan kolaborasi alat musik modern dan tradisional. Hendri Lamiri and Friend akan membawakan lagu lagu yang bertema melayu, dengan lead pada Biola yang menggunakan banyak aksen melayu.
Hendri Lamiri akan membawakan beberapa nomor lagu original dan lagu - lagu dengan tema melayu (seperti bunga Seroja) atau aransemen yang bertema melayu. Konser yang berdurasi sekitar 45 menit ini dikemas dengan apik, dan diramaikan oleh beberapa rekan-rekan musisi profesional yang sudah bermain baik di dalam maupun di luar negeri.
(rah)