Jakarta, CNN Indonesia -- Haruki Murakami dikenal sebagai salah satu penulis Jepang yang mendunia. Karyanya telah diterjemahkan ke setidaknya 50 bahasa. Novelnya melintasi batas antara imajinasi dan realitas.
Namun di Toronto, Kanada, Murakami bukan dikenal di kalangan pencinta sastra semata. Ia juga populer di kalangan pencuri. Pemilik toko
A Good Read bahkan berani menyebutnya sebagai penulis yang paling banyak dicuri, setidaknya dari tokonya.
Ia pernah kehilangan satu rak khusus yang memajang buku Murakami, Desember lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rugi US$800 (lebih dari Rp10 juta) dalam dua pencurian terakhir," kata Gary Kirk sang empunya toko. Dia menyebut, buku Murakami paling mudah diuangkan. Permintaannya banyak, seperti dikutip dari
CBC.
Generasi millennials termasuk mereka yang ingin membaca Murakami secara murah. Itu diakui Derek McCormack, yang sudah bekerja di toko buku di Toronto selama 25 tahun. Mereka, katanya, butuh Murakami bukan hanya untuk bacaan sehari-hari, tetapi juga bahan kajian atau tugas di universitas.
"Ada begitu banyak mahasiswa yang tidak punya banyak uang dan akan sangat bahagia membayar hanya US$5 untuk satu buku, tanpa peduli dari mana asalnya," kata McCormack menjelaskan.
Buku yang sering dicuri di antaranya
Norwegian Wood, Sputnik Sweetheart, The Wind-Up Bird Chronicle, dan
1Q84. "Mereka mengambil
Norwegian Wood, Sputnik, semuanya," ujar Kirk memastikan.
Ia dan McCormack percaya, ada toko buku gelap yang menampung buku-buku curian. Pencuri setidaknya akan menjual satu buku Murakami ke toko itu seharga US$3. Dari harga itu, pemilik toko buku gelap akan menggandakan profit dengan menaikkan harga buku, hingga US$10.
Pencurian buku seperti itu terkesan sepele. Polisi bahkan mengacuhkannya. "Benarkah, saya di sini hanya untuk empat kopi buku [yang hilang]?" demikian Kirk dan McCormack membayangkan reaksi polisi jika mereka melaporkan pencuriannya.
Mereka sebenarnya mencurigai seseorang. Kirk sering melihatnya berkeliaran di toko buku. Pemilik toko buku lain pun mengenalinya. Ia bahkan pernah mengikuti pria itu.
Modusnya, pencuri itu biasanya menunggu sembari melongok ke dalam di jendela. Ketika toko buku mulai ramai dan pemilik serta pekerjanya harus melayani banyak pelanggan, baru ia masuk dan menyelinap dengan buku-buku curian.
Untuk itu Kirk mengimbau, para pemilik toko buku sebaiknya menandai milik mereka dan menggunakan kartu kredit saat membeli buku bekas. Dengan demikian, ada jejak ke mana buku itu akan keliling.
"Jadi pemilik toko buku yang sesungguhnya bisa mengikuti dan tahu di mana menemukan mereka."