Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara Joko Anwar kembali terlibat dalam sebuah judul film. Tapi kini ia tak lagi duduk di belakang layar sebagai pengarah filmnya, melainkan menjadi aktor sepenuhnya.
Pada beberapa judul film, terlebih film yang disutradarainya Joko memang sesekali muncul sebagai cameo. Namun, dalam film terbaru arahan sutradara Lucky Kuswandi yakni Galih dan Ratna, Joko justru benar-benar tampil sebagai aktor pendukung.
"Begitu dengar Lucky mau buat film, saya langsung ikut. Dia sutradara favorit saya dan berbakat. Ini sampai casting tiga kali, ditambah nyogok, baru diterima," ungkap Joko saat konferensi pers film
Galih dan Ratna di Jakarta, Rabu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di film itu, Joko berperan sebagai guru SMA yang moralis dan religius.
"Itu tidak sulit karena sangat pas dengan karakter saya pribadi yang moralis dan religius," ujarnya seperti menyindir diri sendiri, disambut dengan gelak tawa.
Diakui Joko, keinginannya terlibat di film itu didorong cita-citanya yang sebenarnya menjadi aktor. "Punya teman sutradara, jadi sekalian saja untuk mewujudkan," imbuhnya
Sebagai seorang sutradara, Joko melihat bahwa film yang dibintangi pendatang baru Refal Hady dan Sheryl Sheinafia itu kelak akan bersinar. Galih dan Ratna adalah film pertama Refal. Sementara bagi Sheryl, itu merupakan film ke-duanya.
"Mereka ini rising star. Saya lihat Sheryl di
Koala Kumal hebat, sementara Refal punya kharisma dan aktingnya bagus," katanya yang juga memuji kinerja Lucky bahwa selama proses syuting dinilai efisien. Syuting selalu selesai pukul 20.00.
"Ini tim satu produksi yang paling solid yang pernah saya ikut," ujarnya.
Film
Galih dan Ratna dibuat ulang dari kisah film legendaris
Gita Cinta dari SMA (1979) yang sebelumnya dibintangi Rano Karno dan Yessi Gusman. Film itu pun disebutkan terinspirasi dari novel berjudul sama karya Eddy D. Iskandar yang dirilis tahun 2004.
Joko sendiri mengakui bahwa film versi Rano dan Yessi dulu pun adalah film favoritnya. Menurutnya, itu salah satu film klasik yang masih tetap bagus hingga kini.
(rsa)