Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor Dev Patel (26) menyampaikan kekecewaannya yang mendalam akan kebijakan imigrasi yang baru saja dikeluarkan Presiden Donald Trump, dengan melarang pengungsi dan pendatang dari negara mayoritas muslim masuk ke Amerika Serikat.
Hadir dalam perhelatan Screen Actors Guild (SAG) Awards, di Los Angeles, AS akhir pekan lalu, Patel mengatakan kebijakan Trump sangat 'mengerikan', dan 'membuat dirinya 'hancur.' memikirkan pelarangan bagi tujuh negara mayoritas muslim.
"Saya baru datang setelah kunjungan ke India beberapa hari lalu. Begitu dengar kabar akan kebijakan ini, saya benar-benar hancur," ujarnya seperti dlansir dari Telegraph.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal pertama yang melintas di kepala saya adalah anak-anak yang datang ke AS dengan harapan di dalam dirinya," tambah dia. "Ini benar-benar menakutkan. dan memecah belah."
"Saya harap ada perubahan dan perbaikan akan hal ini, karena ini benar-benar insiden buruk sekali," ujarnya.
Patel hadir di SAG Awards karena mendapat nominasi sebagai aktor pendukung terbaik berkat penampilannya di film
Lion.
Lahir dan tubuh di London, kedua orangtua Patel berasal dari keturunan India yang lahir di Kenya. Keduanya, secara terpisah pindah ke Inggris dan bertemu di London. Patel lahir pada 23 April 1990 dan memulai debutnya di drama seri
Skins (2007) dan mendapat sorotan ketika bermain di
Slumdog Millionaire (2008). Ia juga bermain di
The Last Airbender (2010), The Best Exotic Marigold Hotel (2012), dan
Chappie (2015). Selain Patel, aktor Inggris Riz Ahmed juga mendorong publik agar menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan kontroversial Trump.
"Orang-orang yang peduli dengan masa depan negara ini dan juga dunia..saatnya bersuara," ungkapnya.
Aktor yang bermain di
Rogue One: A Star Wars Story itu juga menyampaikan dirinnya mengusung kampanye membantu pengungsi asal Suriah. Orangtua Ahmed berasal dari Pakistan sebelum pindah ke Inggris.
Selain Patel dan Ahmed, aktor AS, Ashton Kutcher juga mengambil beberapa menit waktunya saat di atas panggung untuk menyampaikan kegelisahan yang sama.
Ia menyambut kedatangan orang-orang yang datang di Amerika dan tertahan di bandara.
"Anda bagian dari kami, dan kami menyukai Anda, serta menyambut kedatangan kalian,"ujarnya.
Sebelumnya, sebagai Presiden AS baru, Donald Trump mengeluarkan perintah 'larangan ekstrim' pada Jumat (27/1), berisi ketentuan larangan masuk bagi semua pengungsi ke AS selama 120 hari. Perintah itu juga menolak kedatangan seluruh pengungsi asal Suriah, lantas memblokir kedatangan warga dari tujuh negara mayoritas muslim ke AS selama 90 hari. Ketujuh negara itu adalah: Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman. (rah)