Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump masih terus berlanjut. Setelah Museum of Modern Art beberapa waktu lalu menayangkan karya seni muslim, kali ini Museum Davis yang berada di Wellesley, Massachussettes yang melakukan protes.
Museum itu menggelar pameran bertajuk
Art-Less dari 16 hingga 21 Februari dengan tidak menayangkan karya seni yang dibuat oleh seniman imigran ataupun karya seni yang disumbangkan oleh imigran.
Itu artinya, pengunjung pameran tidak akan mendapati sejumlah karya penting, seperti portrait George Washington yang dibuat seniman kelahiran Swedia, Adolf Ulrik Wetmuller. Lukisan itu dibuatnya saat ia bermigrasi ke AS pada 1790-an, dan didonasikan ke Davis oleh keluarga Munn, yang datang dari Swedia ke AS setelah Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran
Art-Less mendemonstrasikan dampak bagaimana imigran berpengaruh terhadap koleksi yang dipamerkan," ujar direktur museum Lisa Fischman dalam pernyataan resminya seperti dilansir Artnet, Kamis (16/2).
Dikabarkan, ada 120 karya seni yang ditarik atau tidak ditayangkan oleh museum selama pameran khusus ini. Jumlah itu sama dengan seperlima dari karya yang biasanya dipamerkan.
Aksi Museum Davis menambah deretan panjang pegiat seni dalam memprotes kebijakan kontroversi Trump. Sebelumnya ada seri poster
We the People yang dibuat Shepard Fairey, penayangan koleksi karya seni dari negara muslim yang dilarang kedatangannya di AS oleh Museum of Modern Art, dan pameran fotografi
Muslim in New York yang dipamerkan Museom of the City of New York.
Museum Davis juga mendorong museum lainnya untuk melakukan protes serupa.