Jakarta, CNN Indonesia -- Bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine, sebuah proyeksi menampilkan gambar penuh intrik, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk Presiden AS Donald Trump.
Gambar itu tidak tampil biasa saja, tapi menunjukkan penuh rasa cinta. Putin yang tanpa busana memeluk Trump yang digambarkan sedang hamil besar.
Proyeksi gambar itu ditembakkan di dua kawasan di New York, yakni Williamsburg dan Chelsea pada Selasa (14/2) malam bersamaan dengan hashtag #LoveThroughHate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Instagram][Gambas:Instagram]
Intalasi seni untuk publik itu, seperti dilansir The Huffington Post, merupakan bagian dari kampanye yang diusung aplikasi kencan Hater, aplikasi untuk orang-orang yang sama-sama membenci sesuatu.
Ketika ditanyai akan pemasangan gambar ini, pihak Hater menyampaikan: "Ada banyak karya tanpa nama di luar sana, di manapun kamu berpihak. Kami hanya ingin membuat orang-orang tertawa. Melalui humor, rasa benci akan dapat jadi cinta."
Pemilihan akan gambar ini jelas janggal untuk perayaan Valentine, mengingat itu hanya akan membuat orang merasa tidak nyaman, khususnya bagi yang tidak menyukai Trump. Karya gambar ini juga menambah daftar panjang karya seni lain yang menyinggung Trump.
Sebelumnya, sejumlah ilustrator menukar hasil karyanya untuk berdonasi pada ACLU, yang peduli terhadap imigran sebagai bentuk protes menentang kebijakan imigrasi Trump. Ilustrator Shing Yin Khor dan Abigail Gray Swartz juga pernah membuat karya yang bermuatan kritik tajam dalam menunjukkan protesnya.