Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Metropolitan Museum of Art New York mengumumkan pengunduran diri akibat masalah keuangan yang medera salah satu museum terbesar dan megah di dunia tersebut.
Melansir
AFP, Thomas P Campbell, ahli permadani asal Inggris yang telah menjabat sebagai kepala museum the Met sejak awal 2009 mengatakan berhenti terhitung Juni mendatang.
The Met, salah satu museum terbesar di dunia dengan koleksi antik dari seluruh dunia tersebut baru saja membuka ruang pameran baru, the Met Breuer, pada tahun lalu.
Pihak pengelola mengatakan pembukaan tersebut telah mengundang tujuh juta kunjungan dalam setahun. Capaian ini 40 persen lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan Campbell.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keberhasilan tersebut masih belum menutupi kebangkrutan museum yang terjadi di tahun yang sama. Masalah keuangan museum menyebabkan lembaga tersebut harus mengorbankan sumber daya manusia.
Museum terkenal di New York tersebut diperkirakan merugi hingga US$23 juta atau lebih dari Rp307 miliar sepanjang 2016.
"Saat seni dan budaya telah memiliki peran khusus yang mendalam untuk membina kesepahaman besama, saya sangat bangga bahwa kunjungan kami adalah yang terbesar dan paling beragam dalam sejarah museum," Campbell.
"Namun di saat bersamaam, kami sedang menuju kondisi keuangan yang lebih stabil dan memiliki rencana besar di masa depan," tambah Campbell yang telah menjadi kurator di the Met sejak 22 tahun lalu.
Media
the New York Times pada awal Februari mengutip salah satu sumber anonim di internal the Met yang mengkritik kepemimpinan Campbell.
Sumber tersebut mengatakan bahwa sang kurator melakukan terlalu banyak dan terlalu dini yang bertujuan untuk bersaing dengan sesama museum kontemporer di New York, alih-alih berfokus pada inti misi the Met.
Media tersebut juga mengatakan the Met terpaksa menunda pengembangan berupa perluasan bangunan senilai US$600 juta hingga beberapa tahun ke depan.
Hal tersebut dilakukan dengan alasan berhemat demi kebutuhan museum yang lebih penting.
Daniel Brodsky, ketua dewan rideksi the Met, mengatakan prestasi Campbell selama ini sangatlah membanggakan.
Brodsky juga mengatakan bahwa the Met untuk sementara waktu akan dipimpin oleh Daniel Weiss. Weiss merupakan seorang pakar seni era Perang Salib dan mantan ketua lembaga pendidikan seni Haveford College di Philadelphia.
Sejumlah lembaga seni di Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir tengah berjuang untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka sebagai bentuk pemulihan dari krisis finansial pada 2008 silam.
Kondisi ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan lembaga seni di Eropa yang mendapatkan bantuan dari negara setempat.
Museum di Amerika Serikat dan berbagai lokasi pertujukan seni di negara tersebut semakin mendapatkan tantangan setelah Presiden Donald Trump berencana mengatur sistem pemberian donor finansial yang jadi nadi kehidupan para lembaga seni di Negeri Paman Sam.
(end)