Jakarta, CNN Indonesia -- Dapat kesempatan tampil selama tujuh tahun terakhir di Java Jazz Festival (JJF), penyanyi R&B Teddy Adhitya tidak pernah memakai namanya sendiri. Ia selalu hadir dengan proyek kolaborasi. Baru tahun ini Teddy dapat kesempatan tampil dengan namanya sendiri.
Teddy sadar, genre musik yang dimainkannya tidak sepenuhnya jazz. Tapi jazz baginya lebih dari sekadar musik, melainkan juga sikap. Lagipula, ia menambahkan, “R&B soul yang saya mainkan itu akarnya masih dekat banget dengan Jazz. Jadi tidak merasa gimana gitu.”
“Jazz itu bukan cuma musik, Jazz itu
attitude," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menambahkan, “Jazz bukan ‘
what,’ tapi ‘
how.’ Bagaimana kita mengartikannya.”
Sebagian mungkin berpendapat gelaran JJF dari tahun ke tahun semakin tak terasa ‘jazz.’ Tapi di mata Teddy, JJF kian tahun kian bagus. Apalagi konsep yang diusung selalu berbeda.
"Tahun ini saya suka banget ada konsep taman-taman, lalu ada
artspace-nya juga. Terus line up-nya juga makin seru, selalu ada kejutan dari musisi yang seru banget," katanya di sela gelaran JJF hari pertama, Jumat (3/3). Teddy sendiri menunggu aksi King dan Chic Korea.
Meski sudah tujuh tahun tampil di JJF, tahun ini ia masih merasa gugup dan banyak tekanan.
“"Tekanannya jelas lebih tinggi dengan bawa nama sendiri, bukan main sama orang atau bawa lagu orang. Ini semua mainnya lagu yang ada di album saya, jadi excitement-nya lebih tinggi," ujar pelantun In Your Wonderland itu mengungkapkan.
Diketahui, baru-baru ini Teddy merilis album perdananya berjudul
Nothing is Real. Album yang berisi sembilan lagu itu diungkapkan Teddy bercerita tentang kisah cintanya sendiri.
"Prosesnya dibuat selama satu tahun dan semua saya produksi sendiri, track satu sampai sembilan nyambung semua, kisah nyata dan yang saya alami," ungkapnya.
Menariknya, Teddy menjajakan albumnya sendiri dalam paket khusus berisi merchandise dan CD, dengan berkeliling dan memboyong tas besar bertuliskan 'Jualan CD Album Solo Gue
Nothing Is Real.’ Kata Teddy, itu bentuk tanggung jawabnya sebagai musisi independen.
"Sebagai musisi independen, saya merasa bertanggung jawab atas hasil karya saya sendiri. Jadi enggak ada salahnya menenteng CD seberat ini buat jualan langsung dan ini menyenangkan banget," tuturnya. Sejauh ini, jualannya cukup laku di JJF hari pertama saja.
“Dibeli sama Tompi," imbuhnya sembari mengungkapkan kegembiraannya.
(rsa)