Harta Karun Kapal Tenggelam Ungkap Sejarah Perairan Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2017 09:32 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan menciptakan galeri ribuan koleksi harta karun kapal tenggelam. Koleksi tersebut menguak sejarah perairan Indonesia.
Kementerian Kelautan Dan Perikanan meresmikan Galeri Benda Muatan Kapal Tenggelam di Gedung Mina Bahari IV, Senin (13/3). Galeri BMKT memamerkan 1.500 koleksi dari abad ke-9 yang ditemukan di perairan Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Laut Jawa. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perairan Indonesia ternyata menyimpan banyak sejarah. Selama ini, samudra di sekitar negara ini menjadi tempat bersembunyi harta karun penanda kejayaan maritim Nusantara.

Harta karun itu berada di dalam kapal tenggelam yang melintasi perairan Indonesia. Sejauh ini, telah ditemukan total 200 ribu benda purbakala dari situs tersebut. Demi menguak sejarah itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat Marine Heritage Galery atau Galeri Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).

"Saya melihat banyak kapal tenggelam dan hasil pengangkatan menemukan banyak benda bersejarah. Ini kekayaan bangsa, sejarah kita dan tidak boleh dikelola swasta," kata Menteri KKP Susi Pudjiastuti saat peresmian Galeri BMKT, Senin (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Galeri yang berlokasi di Gedung Mina Bahari IV itu memamerkan kurang dari satu persen hartu karun yang sudah ditemukan tersebut atau sekitar 1.500 koleksi saja. Benda bersejarah di Galeri BMKT itu berasal dari kapal-kapal tenggelam di tiga lokasi, yakni perairan Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Laut Jawa.

Barang-barang itu merupakan komoditi dari China, Asia barat, dan Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Spanyol yang berasal dari abad ke-9 hingga abad ke-18. Mulai dari guci Dinasti Tang dari abad ke-9, vas Liao dari abad ke-10, botol hijau Dinasti Fatimiyah Timur Tengah dari abad ke-10, hingga manik-manik yang diperkirakan berasal dari Mesir, Yunani, Asia Barat dan India.

Ribuan koleksi tersebut tersusun rapi dan dilengkapi dengan keterangan sejarahnya di Galeri BMKT.

Beberapa benda muatan kapal tenggelam yang dipamerkan.Foto: CNN INdonesia/Puput Tripeni Juniman
Beberapa benda muatan kapal tenggelam yang dipamerkan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti berpandangan, barang muatan kapal tenggelam memiliki nilai yang kompleks.

"Tidak saja secara ekonomi tapi juga sejarag dan ilmu pengetahuan. Teka-teki mengenai perdagangan, teknologi perkapalan, dan hubungan antar bangsa dapat terjawab melalui temuan kapal BMKT," tuturnya.

Proses Penemuan BMKT

Penemuan barang muatan kapal tenggelam ternyata memerlukan jalan yang panjang. Umumnya, jaring nelayan kerap tersangkut di kapal tenggelam. Jika itu terjadi, nelayan biasanya akan melaporkan hal itu kepada petugas untuk diteliti.


Selain itu, para peneliti juga bergerak sendiri dengan peralatan survei akustik mencari kapal tenggelam. Penelitian itu didasarkan pada lokasi yang pernah dikeluarkan oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Badan itu mengestimasi ada 463 titik kapal tenggelam di perairan Indonesia yang sebagian besar ada di perairan Kepulauan Riau, Selat Karimata, Bangka Belitung hingga Laut Jawa. Hal ini dikarenakan perairan itu kerap dilalui para saudagar di masa itu.

Setelah menemukan kapal tenggelam yang menyimpan harta karun, tim survei bakal mengajukan izin ke pemerintah untuk melakukan verifikasi. Tim akan mengambil beberapa sampel BMKT terlebih dahulu. Melalui sampel itu, benda akan dihitung nilai ekonominya dan diteliti asal sejarahnya.

Perhiasan termasuk benda muatan kapal tenggelam di perairan Indonesia yang dipamerkan.Foto: CNN INdonesia/Puput Tripeni Juniman
Perhiasan termasuk benda muatan kapal tenggelam di perairan Indonesia yang dipamerkan.
Usai proses itu, tim survei kembali mengajukan izin ke pemerintah untuk melakukan pengangkatan seutuhnya. Benda peninggalan itu kemudian dicuci dan dikelompokkan serta disimpan di gudang BMKT di Cileungsi, Bogor.

KKP berniat membuka lebih banyak Galeri BMKT di tempat umum, seperti di bandara. Gudang BMKT nantinya juga akan dijadikan Pusat Studi Maritim. Selain itu, Menteri Susi menyatakan ingin memiliki gedung khusus untuk menyimpan ratusan ribu barang muatan kapal tenggelam.

"Ini saya sebut museum mini, hanya satu lantai saja. Saya berharap suatu hari kita punya gedung 10 lantai isinya artefak sejarah bangsa," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER