Belum Banyak Wajah Asia di Dunia Seni Eropa

Jakarta, CNN Indonesia -- Di dunia perfilman Hollywood, wajah Asia semakin sering ditemui. Film-film besar seperti Star Wars, Star Trek, Harry Potter, waralaba Fast & Furious, bahkan Avengers pun menampilkan wajah Asia sebagai salah satu karakter utama bahkan kunci di filmnya.

Namun keterlibatan mereka di dunia seni, terutama di Inggris tidak akan secemerlang itu.

Menurut laporan Departemen Budaya, Media dan Olahraga Inggris, keterlibatan orang Asia di dunia seni masih kecil dibanding etnis lain, terutama kulit putih. Diberitakan The Stage, data itu didapat berdasarkan survei yang dilakukan tahun 2005/2006 sampai 2015/2016.

Lihat juga: Al-Quran Terbesar dari Mesir Berjuang Diakui Dunia

Berdasarkan survei, hanya 59 persen orang dengan latar belakang Asia yang terlibat dalam kegiatan seni tahun lalu. Orang kulit hitam sebanyak 70 persen dan kulit putih 78 persen.

Dalam 10 tahun terakhir bahkan terjadi penurunan signifikan, sebanyak tujuh persen soal jumlah orang Asia yang terlibat dalam kegiatan seni.

Juru bicara departemen itu mengatakan bahwa survei diungkap dengan tujuan mempromosikan keragaman dan akses terhadap seni yang seharusnya terbuka kepada semua kalangan.

Lihat juga: Menjaga Jiwa Teater Tradisional di Pelosok China

"Kajian ini diterbitkan untuk mempromosikan keragaman, dan meminta badan-badan yang didanai publik untuk memperbaiki akses terhadap seni dan budaya bagi semua orang," kata juru bicara departemen itu.

"Dewan Kesenian Inggris harus terus berupaya membangun angkatan kerja seni dan budaya yang sepenuhnya beragam dan menjangkau khalayak baru."

Survei itu juga menemukan bahwa orang-orang dari kelompok sosial-ekonomi tinggi lebih banyak terlibat dalam kegiatan seni dibanding mereka yang berasal dari kelas sosial-ekonomi rendah. Kelompok sosial-ekomo tinggi, 17 persen lebih mungkin terlibat dalam kegiatan budaya beberapa tahun belakangan ini.

Lihat juga: Pelajar Indonesia di Inggris Promosi Kuliner dan Budaya

Selain itu, keterlibatan orang penyandang disabilitas atau yang memiliki penyakit tertentu meningkat tiga persen dalam 10 tahun terakhir. Namun, keterlibatan mereka yang tidak difabel masih jauh lebih tinggi.