Sisi Klenik dan Mistis Pentas Ken Arok-Ken Dedes Pukau China

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2017 05:20 WIB
Puluhan mahasiswa Indonesia dan Rusia, China, serta lainnya mementaskan opera Ken Arok dan Ken Dedes di Harbin Institute of Technology, Sabtu (20/5) malam.
Cerita Ken Arok dan Ken Dedes dipentaskan di China. (Ilustrasi/Ryan.brownell/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda Ken Arok dan Ken Dedes sampai ke Negeri Tirai Bambu. Sekelompok pemuda Indonesia yang menimba ilmu di Harbin, China mementaskan cerita sejarah Indonesia yang bercerita tentang romansa yang membalut nafsu perebutan takhta itu.

Adalah Jeremia William Chandra, Joshua Adriel Mulyanto, Ruiz Orlando Albert Witopo, dan 20-an mahasiswa lain yang mengusung Ken Arok ke panggung seni opera di China. Ken Arok dan Ken Dedes ditampilkan dengan seni bertutur dan aksi laga.

Pentas itu diberi judul Ken Arok, The Legend of Cursed Keris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penampilnya bukan sembarang mahasiswa. Jeremia dan kawan-kawan terpilih melalui audisi terbuka yang dilakukan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Cabang Harbin sejak November 2016. Setelah berlatih keras, mereka mementaskan cerita Ken Arok dan Ken Dedes di Harbin Institute of Technology (HIT), Sabtu (20/5) malam.
Gedung teater berkapasitas 300 orang itu penuh. Para penonton terpukau oleh cerita mereka.

Mahasiswa yang terlibat memang dipilih yang bertalenta. Joshua yang memerankan Ken Arok, Ruiz yang memerankan Anusapati dan Albert yang memerankan Kebo Ijo memang menguasai seni bela diri. Beradu fisik di atas panggung bukan hal baru bagi mereka.

Mereka didukung teman-teman sekampusnya dari yang berasal China, Rusia, India, Bangladesh, bahkan Nigeria. Dara-dara asal Rusia menjadi selir yang mempermanis panggung berlatar budaya, sekaligus menjadi pengantar antar-babak opera. Meski tak berbahasa Jawa, seperti bahasa asli Ken Arok dan Ken Dedes, mereka tetap menghidupkan cerita.

Pentas berdurasi satu jam 15 menit itu berakhir heboh. Masing-masing pemain dikerubuti teman-temannya untuk dimintai foto bersama maupun sekadar diucapi selamat. Terutama mereka yang bukan berasal dari Indonesia tapi sukses mementaskan karakternya.
"Saya sama sekali tak menduga, sambutan penonton sangat luar biasa seperti ini," kata Jeremi, sutradara pentas itu. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Priyanto Wibowo pun tidak bisa menutupi rasa bahagia usai pertunjukan berlangsung.

Para mahasiswa asing tertarik karena Ken Arok dan Ken Dedes mengandung unsur mistis.

Julia Batorova, mahasiswa asal Rusia mengatakan, “Romantika sejenis Ken Arok-Ken Dedes di negara saya juga ada. Tapi menariknya di sini ada unsur mistis dan klenik. Inilah yang menurut saya bagian dari kekayaan budaya Indonesia.”

Ungkapan yang sama terlontar dari Qiliang Huang, pelajar China yang rela bersaing dengan 100 mahasiswa asing lainnya untuk tampil bersama mahasiswa Indonesia di ajang itu.
“Melalui cerita ini, saya jadi tahu apa itu keris dan bagaimana daya magisnya," katanya, yang berperan sebagai prajurit dalam pentas itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER