Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah film burung merah pemarah akan kembali ke layar lebar. Pihak Sony sudah menetapkan tanggal perilisan sekuel
The Angry Birds Movie yang sekaligus ulang tahun ke-10 gim populer tersebut.
Diberitakan
Hollywood Reporter, Columbia Pictures dan Rovio Entertainment mengumumkan bahwa sekuel film animasi itu akan dirilis pada 20 September 2019 mendatang.
Tanggal tersebut bertepatan dengan satu dekade gim gawai yang terkenal itu.
Namun perilisan sekuel film
The Angry Birds Movie akan bentrok dengan jadwal rilis film animasi petualangan dari Universal,
Everest. Selain itu, si Red burung pemarah juga akan bersinggungan dengan film rilisan Warner Bros.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya,
The Angry Birds Movie sukses menghasilkan US$350 juta dari seluruh dunia dan US$107 juta di Amerika Utara. Film
The Angry Birds itu disutradarai oleh Fergal Reilly dan Clay Kaytis.
Kini, sekuel film itu akan disutradarai oleh Thurop Van Orman. Van Orman yang berpengalaman bekerja dengan Sony dan Disney itu berencana membuat kisah burung merah dengana alis tebal ini akan memiliki kisah lebih seru.
Van Orman juga akan dibantu oleh John Rice yang pernah terlibat dalam
The Angry Birds Movie dan film pendek
Angry Birds Hatchlings.
“Kami senang bisa bekerja sama kembali dengan Sony Pictures setelah kerja sama fantastis di film pertama dan saya tidak sabar untuk mengalami perjalanan baru di film mendatang,” kata Kati Levoranta, CEO Rovio Entertainment, seperti diberitakan
Variety.
The Angry Birds Movie tayang pada 20 Mei 2016 lalu dan diisi suaranya oleh Peter Dinklage, Jason Sudeikis, Danny McBride, Maya Rudolph, Blake Shelton, dan Josh Gad.
Kisahnya menceritakan tentang perjalanan dan perjuangan Red berjibaku dengan kemarahan dalam dirinya sendiri. Red sangat emosional. Burung pajangan pun disangka meledeknya. Tak bisa ia menahan amarah. Dipukulnya burung pajangan itu.
Alis tebal Red menjadi salah satu penyebab. Sejak kecil ia sudah menjadi korban perundungan teman-temannya karena alis yang tidak biasa itu. Karena itulah, Red pun tumbuh dengan emosi menggelora.
Sampai suatu saat, pulaunya kedatangan babi-babi hijau yang entah dari mana. Mereka bagai Dewa baru bagi habitat burung di pulau itu.