Rindu yang Kembali Menyatukan Krakatau

CNN Indonesia
Minggu, 04 Jun 2017 23:24 WIB
Setelah dua dekade memilih jalan masing-masing, adalah rindu yang kembali mempersatukan Krakatau hingga kini mereka bersiap kembali berkarya seperti dahulu.
Setelah dua dekade memilih jalan masing-masing, adalah rindu yang kembali mempersatukan Krakatau hingga kini mereka bersiap kembali berkarya seperti dahulu. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah terpisah secara grup selama lebih dari 20 tahun, band Krakatau menandai kembali kehadiran mereka di industri musik Indonesia pertama kali lewat penampilan di Java Jazz Festival 2014 lalu.

Ditemui CNNIndonesia.com usai tampil di gelaran Bali Blues Festival 2017 di Pulau Peninsula, Bali, grup yang beranggotakan Indra Lesmana, Trie Utami, Dwiki Dharmawan, Pra Budhi Dharma, Gilang Ramadhan, serta Donny Suhendra ini bercerita alasan mereka bersatu.

Alasan mereka, sesederhana kerinduan untuk bermain musik bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu, masing-masing ada perasaan kangen sama sahabat yang dari dulu main musik bareng. Awalnya ya kumpul-kumpul, ngopi, makan-makan dan akhirnya pertama kali latihan lagi 2013, lalu tampil di Java Jazz 2014," ujar Dwiki.


Trie yang dikenal dengan nama Iie menambahkan, niat Krakatau untuk berkumpul telah ada sejak lama. Hanya saja, sulitnya waktu untuk berkumpul menjadi penghalang mereka.

"Untuk bersatu kembali itu yang susah adalah waktu kumpulnya, bukan niatnya," ujar Iie.

Kendati demikian, Krakatau mampu membuktikan niat untuk bersama itu bukan hanya sekadar berkumpul lagi namun juga menghasilkan karya terbaru.

Krakatau merupakan salah satu band fusion jazz legendaris yang berdiri sejak 1984 dengan penggawanya adalah Pra, Dwiki, Donny, dan Budhy Haryono. Kala itu, nama band ini sudah menggonta-ganti nama band, mulai dari Delta, lalu Mesopotamia, hingga jatuh pada Krakatau.

Penampilan Krakatau saat Bali Blues Festival 2017 di Pulau Peninsula, Bali.Penampilan Krakatau saat Bali Blues Festival 2017 di Pulau Peninsula, Bali. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pada 1986, bergabunglah Gilang, Indra, dan Iie, serta Budhy yang kemudian rehat dari Krakatau. Dengan formasi terbaru: Pra, Dwiki, Donny, Gilang, Indra, dan Iie, Krakatau merilis album baru ‘First Album’ dengan hit ‘Gemilang’.

Second Album (1987) dan angka penjualan yang laris semakin mengantar Krakatau pada puncak karier dan gonta-ganti personel hingga akhirnya vakum pada 2006.

Sedekade kemudian, pada 2016, Krakatau pun menandai kembalinya mereka ini dengan tajuk nama baru yakni Krakatau Reunion. Tidak berhenti sampai di sana, grup itu turut merilis sebuah album pada akhir Desember lalu, dengan judul Chapter One.

Bali dan Tak Ingin Berubah

Sebelum tampil di Bali Blues Festival 2017, Krakatau Reunion pernah manggung perdana di Bali pada Jazz Market by The Sea pada 2014. Kembali hadir di Pulau Dewata ternyata punya makna tersendiri bagi Krakatau.

Bali merupakan saksi bisu lahirnya karya terbaru Krakatau Reunion. Mereka sengaja mengasingkan diri untuk dapat konsentrasi menggarap album baru.

"Ada yang cukup istimewa di dalam rangkaian proses buat album Krakatau Reunion Chapter One ini, seluruh komposisi dibuat di Bali. Jadi untuk kumpul harus ke luar kota,” kata Iie.

“Bali lumayan jauh dari rumah, tapi karena itu baru bisa konsentrasi buat lagu-lagu dan aransemen sekaligus,"

Selama proses itu, Dwiki mengakui bahwa tidak ada perdebatan, keberadaan masing-masing personel seimbang untuk berbagi dan menciptakan karya kembali.

Terlebih, tambah Iie, sebenarnya masing-masing personel tidak benar-benar terpisah. Masih saling terhubung satu sama lain.

"Yang pasti semangat kami masih sama,” kata Indra, mengamini Iie. “Selalu di musik dan komunikasi kami satu sama lain walaupun tidak main dalam satu grup tetap jalan,"

Ungkapan Indra terlihat dari sejarah panjang bongkar pasang grup ini. Tercatat, Krakatau terakhir kali merilis album bersama-sama adalah pada 1990 melalui Kembali Satu.

[Gambas:Youtube]

Album itu terjual laris. Namun, di waktu yang bersamaan, sebenarnya masing-masing personel sudah dengan grup dan kariernya sendiri, seperti yang terjadi pada Iie.

Pada 1992, Krakatau muncul kembali dengan formasi Dwiki, Pra, Iie, dan Budhy Haryono. Kala itu, mereka merilis Let There Be Life. Kemudian, Dwiki dan Pra tersisa dalam Krakatau dan merilis Mystical Mist (1994), Magical Match (2000), dan 2 Worlds (2006).

Di sisi lain, Indra dan Gilang sempat bergabung dalam beberapa grup yang sama, seperti Adegan hingga membentuk duo sendiri yaitu Indra Gilang dan merilis Selamat Tinggal (1997).

Personel Krakatau, Indra Lesmana mengatakan bahwa meski menjalani karier masing-masing, sesama anggota Krakatau masih dalam semangat yang sama.Personel Krakatau, Indra Lesmana mengatakan bahwa meski menjalani karier masing-masing, sesama anggota Krakatau masih dalam semangat yang sama. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Tentang Kemanusiaan

Telah lama menghilang dari pasar musik Indonesia, Krakatau justru tidak khawatir dengan kembalinya mereka saat ini dengan pasar yang telah berubah. Mereka pun tidak memaksakan untuk menyesuaikan diri, apalagi mengubah cara bermusik.

"Dalam berkreasi itu, kami bermusik memang dari awal untuk ngumpul bareng. Semangat untuk buat musik bareng itu datangnya secara jujur, ketika reuni tidak berpikir harus bikin lagu yang bagaimana, supaya cocok dengan kondisi atau seperti apa,” kata Indra.

"Kami ingin tetap menjadi diri kita sendiri, mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini bisa mengispirasi generasi muda seperti milenial, bahwa dalam bermusik itu tidak harus liat pasar, tidak harus liat umur berapa, yang penting jujur berkarya dan memang senang melakukannya tidak terpaksa," tambah Indra.

"Bahagia, itu kuncinya," timpal Iie.

Seperti yang disampaikan Iie saat tampil di panggung Bali Blues Festival, 'semoga ini bukan yang pertama dan terakhir', itu seolah menjadi harapan bahwa kebersamaan mereka dapat terus berlanjut sejak bersatu kembali.

Untuk itu, mereka pun telah mempersiapkan rencana yang kelak dilakukan pasca perilisan album barunya nanti. Menurut Iie, rencana kelanjutan itu datang setelah membuka kembali koleksi lagu-lagu lama yang belum sempat dirilis.

"30 tahun lalu kami sudah bicara tentang lingkungan hidup, humaniora, karena memang sedikit lagu kami tentang cinta, itu langka," ujar Iie mengawali.

"Untuk Chapter Two, kami berembuk mengambil kesempatan untuk kebermanfaatan yang lebih, bahwa di saat kita masih bisa bermain musik dan berkarya, kami akan bicara tentang lingkungan, kemanusiaan," tambahnya.

Krakatau dalam format terbaru mereka, berencana membuat album kembali yang akan mengangkat tema kemanusiaan.Krakatau dalam format terbaru mereka, berencana membuat album kembali yang akan mengangkat tema kemanusiaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Lebih lanjut, mereka pun berharap kelak musik Krakatau turut membawa pesan penting dan tidak sekadar menyuguhkan musik 'hura-hura'. Namun, di dalam musiknya turut punya kesempatakan yang bermanfaat.

"Ketika kami bermusik ingin memberikan nilai tambah yang lebih, lebih bermanfaat bagi orang banyak," ujar Dwiki.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER