Pria Kolombia Bikin Perpustakaan dengan 25 Ribu Buku Bekas

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jun 2017 08:05 WIB
Menemukan buku bekas di antara tumpukan sampah 20 tahun silam, seorang pria Kolombia kini mampu membuat perpustakaan dengan 25 ribu buku bekas.
Menemukan buku bekas di antara tumpukan sampah 20 tahun silam, Jose Alberto Gutierrez kini mampu membuat perpustakaan dengan 25 ribu buku bekas. (AFP PHOTO / GUILLERMO LEGARIA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria di Kolombia sukses membuat sebuah perpustakaan dengan mengumpulkan lebih dari 25 ribu buku buangan alias sampah. Pria bernama Jose Alberto Gutierrez tersebut telah mengumpulkan buku buangan atau bekas sejak 20 tahun lalu.

Diberitakan AFP, kala itu, Gutierrez menemukan sebuah salinan buku novel berjudul Anna Karenina di antara tumpukan sampah Kolombia, dan ia terus melakukannya sejak itu.

Kini, pria 54 tahun itu sudah menyimpan buku sebanyak 25 ribu buah dan menjadikannya sebuah perpustakaan. Sebagian dari buku-buku diberikan berupa sumbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya menyadari bahwa orang membuang-buang buku ke dalam sampah. Saya mulai menyelamatkan buku-buku itu," kata Gutierrez yang tidak lulus sekolah dasar namun kini disebut sebagai 'Dewa Buku'.

Koleksi buku Gutierrez amat beragam, mulai dari buku-buku pelajaran hingga novel karya maestro Kolombia, gabriel Garcia Marquez.

Tetangga sekitar Gutierrez kini kerap mendatanginya untuk meminjam buku guna membantu mengerjakan tugas sekolah anak-anak mereka.

Seluruh ruangan di rumah  Jose Alberto Gutierrez tertutupi oleh buku bekas. Seluruh ruangan di rumah Jose Alberto Gutierrez tertutupi oleh buku bekas. (AFP PHOTO / GUILLERMO LEGARIA)

"Ada kesenjangan di lingkungan kami, jadi kami mulai saling membantu," katanya meski kini seluruh lantai di rumahnya tertutup oleh tumpukan buku.

Bersama dengan sang istri, Luz Mery dan ketika anaknya, Gutierrez membuka perpustakaan gratis pada 2000 silam. Perpustakaan itu kemudian menarik lebih banyak perhatian dan relawan hingga ia diundang ke sebuah pameran internasional.

Berkat Ibu

Gutierrez mengisahkan, meski pada awalnya ia menemukan buku dari tumpukan sampah, sebagian besar buku yang ia koleksi kini adalah sumbangan.

"Kami diberkati kutukan atas buku-buku ini," kata Gutierrez. "Makin banyak buku yang kami beri ke orang, makin banyak yang datang,"


Koleksi dia semakin banyak hingga ia terpaksa menutup ruang baca untuk anak-anak karena kehabisan tempat. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk berkeliling Kolombia dan membagikan buku ke daerah terpencil.

Gutierrez mengatakan kecintaan atas buku ini adalah karena sang ibunda. Sang bunda kerap mengisahkan kepada Gutierrez kecil sebuah dongeng di atas gubuk tempat mereka tinggal dan ia dibesarkan.

"Ibu lah yang mencerahkan saya," kata Gutierrez yang kini tengah berjuang untuk mengikuti ujian kesetaraan akibat putus sekolah di masa muda.

Dari tempat sampah Gutierrez menemukan buku-buku bekas dan mengumpulkannya.  Dari tempat sampah Gutierrez menemukan buku-buku bekas dan mengumpulkannya. (AFP PHOTO / GUILLERMO LEGARIA)

Berbagai pihak menghubungi Gutierrez untuk meminta buku, termasuk pejuang pemberontak sayap kiri di Kolombia, FARC.

Sebanyak tujuh ribu anggota kelompok itu berkumpul di zona demobilisasi untuk meninggalkan senjata mereka berdasarkan kesepakatan damai yang ditandatangani tahun lalu dengan pemerintah Kolombia.

FARC meminta Gutierrez untuk mengirim buku kepada para mantan pejuang tersebut. Mereka ingin belajar serta melatih kemampuan baru saat pensiun sebagai militan dan melakukan transisi ke kehidupan sipil.

"Buku mengubah saya, jadi saya pikir buku adalah simbol harapan untuk situasi seperti itu," kata Gutierrez. "Buku adalah simbol perdamaian."

Gutierrez yakin bahwa buku membawa perubahan dan perdamaian, sama seperti yang terjadi padanya.Gutierrez yakin bahwa buku membawa perubahan dan perdamaian, sama seperti yang terjadi padanya. (AFP PHOTO / GUILLERMO LEGARIA)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER