Dua Remaja Diduga Bunuh Diri Usai Menonton '13 Reasons Why'

CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2017 17:01 WIB
Dua remaja diduga menghabisi nyawanya sendiri usai menonton serial '13 Reasons Why.' Intimidasi, perundungan, bahkan kekerasan seksual sarat dalam tayangan itu.
Dua remaja diduga menghabisi nyawanya sendiri usai menonton serial '13 Reasons Why.' (Foto: Courtesy Netflix/Beth Dubber)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak ditayangkan, serial 13 Reasons Why menjadi kontroversi. Pasalnya, tak sedikit yang mengkhawatirkan bahwa kisah soal remaja yang bunuh diri ini dapat menjadi inspirasi remaja lainnya saat menghadapi tekanan.

Bahkan, baru-baru ini dilaporkan Contact Music, bahwa dua remaja berusia 15 tahun Bella Herndon dan Priscilla Chiu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri hanya beberapa hari setelah menonton serial tersebut. Tak ayal, kejadian itu semakin menguatkan kekhawatiran para orangtua akan dampak yang dibawa serial itu.

"Saya tidak mengetahuinya sampai pemakaman, hingga seorang teman Bella mengatakan pada saya bahwa tiga hari sebelum gantung diri, dia baru selesai menonton 13 Reasons Why. Semakin saya melihatnya, semakin mengerikan," kata ayah Bella, John, kepada ABC News.
Sementara, menurut paman Priscilla, Peter Chiu, keponakannya juga baru menyaksikan serial itu pada April lalu. Diketahui, bahwa dia juga mengalami depresi sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa ini berbahaya untuk sebagian kecil remaja yang mana acara ini bisa menjadi pemicu bagi mereka. Saya merasa acara ini memberi alternatif [dengan bunuh diri] bagi korban penindasan di dunia maya dan masalah remaja lainnya," kata Peter.

Dalam hal ini, keduanya memang secara terang-terangan menyalahkan kematian putrinya karena serial tersebut, terlepas dari kenyataan bahwa putri mereka menderita depresi setelah mengalami perundungan di sekolahnya.
Di samping itu, pihak Netflix sendiri mengatakan bahwa serial tersebut dimaksudkan untuk mendorong para remaja untuk berbicara soal masalah mereka.

"Hati kami untuk keluarga selama masa sulit ini. Kami telah mendengar banyak pemirsa bahwa 13 Reasons Why membuka dialog antara orangtua, remaja, sekolah dan pendukung kesehatan mental seputar tema dan topik sulit yang digambarkan dalam serial," ujar Netflix lewat sebuah pernyataan.

"Menurut kami, kami telah memperhatikan materi yang mencakup topik sensitif seperti yang dilakukan saat novelnya diterbitkan pada 2007," tambah mereka.
Serial yang menempatkan Selena Gomez sebagai eksekutif produser itu sejauh ini memang telah meningkatkan banyak kekhawatiran berbagai lapisan masyarakat, terutama orangtua.

Kabarnya, seri itu sempat dilarang di Kanada, Selandia Baru dan banyak negara lain. Sebuah sekolah dasar bahkan memberi peringatan pada orang tua agar tak memperbolehkan anaknya menonton serial itu. Diskusi soal serial itu juga dilarang di sekolah karena mengganggu.

Sebuah lembaga kesehatan mental di Australia bahkan memberikan peringatan bahwa 13 Reasons Why mengandung konten berbahaya. Sekolah-sekolah di New Jersey, Amerika Serikat juga mengirimi orangtua murid surat peringatan terkait tayangan itu.

Drama 13 Reasons Why merupakan serial Amerika Serikat yang dikembangkan oleh Brian Yorkey. Drama itu mengangkat kisah Hannah Baker, yang dimainkan Katherine Langford. Dalam serial itu, melalui 13 rekaman kaset, Hannah menjelaskan 13 alasan dirinya bunuh diri. Intimidasi, perundungan, bahkan kekerasan seksual remaja sarat dalam serial itu.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER