Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria di California mendadak mendapat sebuah buku dari guru di Jerman. Buku itu begitu berharga baginya, karena merupakan peninggalan masa kecil yang nyata.
Pria itu adalah satu-satunya penyintas Holocaust atau peristiwa pembantaian orang Yahudi oleh tentara Nazi Jerman, di keluarganya. Hal lain yang ia miliki dari masa kecilnya hanyalah selembar baju dan sebuah foto keluarga. Kini, ia juga punya buku kenangan.
Dilaporkan kantor berita Deutsche Welle, seperti dikutip dari
Times of Israel, buku yang kembali pada pemiliknya itu merupakan hasil dari proyek yang disponsori pemerintah Jerman dan dikoordinasi oleh Lost Art Foundation yang berbasis di Magdeburg, Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek itu, Initial Check, didedikasikan menemukan buku-buku curian serta mengembalikannya pada pemiliknya. Musim gugur lalu, diumumkan ada 500 buku dari perpustakaan pemilik pusat perbelanjaan Yahudi Edith dan Georg Tietz, ditemukan di Bautzen, Jerman.
Buku-buku itu pun telah dikembalikan.
Selama lebih dari setahun, para peneliti dari proyek Initial Check mencari dari satu perpustakaan ke perpustakaan lain di Jerman. Akan ada 6.000 perpustakaan yang diperiksa.
Yang dicari adalah buku-buku yang dicuri Nazi dari Yahudi. Seperti diketahui dari sejarah, mereka bukan hanya membantai Yahudi, tetapi juga mencuri dan membakar buku-bukunya.
Penemuan Initial Check disebut tidak akan sesensasional ditemukan dan dikembalikannya lukisan seniman terkenal ke pemilik mereka. Namun menurut Deutsche Welle, pengembalian buku ke pemiliknya saja sudah punya makna penting bagi keluarga mereka.
Salah satu peneliti, Uwe Hatmann mengatakan, Nazi mulai merampasi buku Yahudi sejak 1938. Beberapa orang Yahudi memilih melarikan diri. Tapi tentara Nazi banyak yang menyatroni rumah dan menjarah buku-bukunya. Sebagian buku itu tercatat oleh Reichstauschstelle.
Itu merupakan bagian dari Kementerian Dalam Negeri Jerman yang diciptakan pada 1920-an. Reichstauschstelle merupakan salah satu sumber para peneliti di Initial Check.
Selain itu, peneliti juga mengandalkan bantuan pustakawan lokal.
Bukan hanya buku, Lost Art Foundation juga mengembalikan alat musik, perabotan, mobil, serta barang-barang rumah tangga dari rampasan Nazi terhadap Yahudi, ke pemiliknya.