5 Film Horor Lawas Ikonis Indonesia

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Sep 2017 10:01 WIB
Indonesia memiliki banyak koleksi film horor legendaris nan ikonis, lima di antaranya dirangkum CNNIndonesia.com.
Di tangan Sisworo Gautama Putra, 'Sundel Bolong' juga jadi salah satu film horor legendaris yang dibintangi Suzzanna. (Dok. Rapi Films)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia memiliki banyak koleksi film horor meski tidak diketahui jumlah secara pasti yang pernah muncul. Namun, diketahui film horor sudah mengisi layar lebar Indonesia sejak lebih dari delapan dekade lalu.

Meski begitu, film horor Indonesia baru merajai layar lebar ketika aktris Suzzanna muncul dalam film Beranak dalam Kubur (1971). Sejumlah film ikonis pun muncul setelahnya.

Salah satunya Pengabdi Setan, yang digarap kembali oleh Joko Anwar dan akan tayang pada 28 September.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


CNNIndonesia.com merangkum lima film horor ikonis di antara banyak film horor legendaris lainnya yang ada di Indonesia.

Beranak Dalam Kubur (1971)

Film legendaris yang dibintangi Suzzanna ini diangkat dari komik berjudul Tangisan di Malam Kabut karya Ganes TH.

Selain Suzzanna, film yang disutradarai Awaludin pada 1971 itu juga dibintangi Mieke Widjaja, Dicky Suprapto dan Ami Prijono.

Beranak Dalam Kubur bercerita sebuah keluarga kaya dengan dua anak perempuan yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Dhora berwatak keras sedangkan Lila berhati lembut.

Suzzanna menjadi ikon film horor dari dulu hingga kini.Suzzanna menjadi ikon film horor dari dulu hingga kini. (Dok. Rapi Films)
Karena tidak pernah akur, kedua gadis itu akhirnya dipisahkan oleh sang Ayah. Lila dibawa ke kota untuk tinggal bersama dengan sang tante, sedangkan Dhora tetap di perkebunan bersama Ayah dan Ibunya.

Lila yang tumbuh menjadi wanita cantik dan rupawan membuat Dhora iri. Dhora kemudian merencanakan menyingkirkan Lila dengan berbagai cara keji, salah satunya mengubur Lila hidup-hidup saat ia hamil besar.

Pengabdi Setan (1980)

Sebelum diproduksi ulang oleh Joko Anwar, Pengabdi Setan pernah menjadi salah satu film horor ikonis. Film itu pertama kali ditayangkan pada 1980 dan berada di bawah arahan sutradara Sisworo Gautama Putra.

Pada masa itu, film ini begitu terkenal bahkan sampai ke dunia internasional. Film itu dirilis dalam berbagai format seperti VHS hingga DVD di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.

Pengabdi Setan mengisahkan keluarga kaya yang jauh dari agama dan mendapat musibah ketika sang Ibu wafat.

Poster film 'Pengabdi Setan' pada 1980. (dok. Rapi Films)Poster film 'Pengabdi Setan' pada 1980. (dok. Rapi Films)
Sang Ibu, Mawarti, meninggalkan suami bernama Munarto yang hanya peduli kehidupan bisnis, serta putra yang pendiam bernama Tomi dan putri bernama Rita yang kecanduan pesta.

Tinggal bersama mereka, ada Pak Karto yang taat agama dan sudah sakit-sakitan sebagai asisten rumah tangga.

Satu hari setelah kematian Mawarti, Tomi kerap menjumpai sosok yang menyerupai ibunya dan mulai merasa terganggu.

Dia pun pergi ke peramal serta mendapatkan pesan bahwa seluruh keluarganya terancam bahaya yang sangat besar dan akan menewaskan mereka semua. Lalu sang peramal menyarankannya untuk memperkuat diri dengan ilmu hitam.


Sundel Bolong (1981)

Di tangan Sisworo Gautama Putra, Sundel Bolong juga jadi salah satu film horor legendaris yang dibintangi Suzzanna, terlebih adegan Suzzanna saat memesan sate 200 tusuk yang masih terkenang sampai saat ini.

Film Sundel Bolong bercerita tentang Alisa (Suzzanna), seorang mantan pekerja seks yang hidupnya berubah total setelah dinikahi oleh Hendarto (Barry Prima).

Sampai suatu hari, Alisa diculik dan diperkosa Rudi, seorang pengusaha batik yang mengajak wanita itu kerja.

Film 'Sundel Bolong' pada 1981 sempat dibuat kembali versi modern pada 2007 dengan nama 'Legenda Sundel Bolong'. (dok. Rapi Films)Film 'Sundel Bolong' pada 1981 sempat dibuat kembali versi modern pada 2007 dengan nama 'Legenda Sundel Bolong'. (dok. Rapi Films)
Dengan perasaan hancur Alisa dapat kembali ke rumahnya. Setiap hari dia merenungi nasibnya, merasa berdosa, putus asa dan akhirnya bunuh diri di kamar mandi.

Sejak itu arwah Alisa gentayangan dalam wujud sundel bolong dan ingin membalas dendam kepada orang-orang yang telah merusak kehidupannya.

Film produksi Rapi Films ini sempat diproduksi kembali pada 2007 dan digarap oleh Hanung Bramantyo.

Malam Satu Suro (1988)

Film yang juga disutradarai Sisworo Gautama ini turut dibintangi Ratu Horor Indonesia, Suzzanna. Film yang dirilis pada 1988 ini menceritakan Suketi, arwah wanita berwujud sundel bolong yang dibangkitkan dari kubur oleh dukun bernama Ki Rengga.

Suzzanna punya ritual khusus sebelum memainkan film horor.Suzzanna punya ritual khusus sebelum memainkan film horor. (Dok. Rapi Films)
Ki Rengga membangkitkan Suketi untuk dijadikan anak angkatnya. Namun kemudian Suketi kemudian jatuh cinta dengan Bardo, pemuda tampan yang ditemui saat berburu di hutan.

Awalnya hubungan mereka ditolak Ki Rengga, tapi sang dukun akhirnya luluh setelah Bardo memohon dengan tulus untuk menikahi Suketi. Di sisi lain, Suketi pun mendorong ayah angkatnya untuk mendukung rencana itu.

Namun Bardo harus mengikuti syarat Ki Rengga bahwa pernikahan harus diadakan pada malam Satu Suro.

[Gambas:Instagram]

Jelangkung (2001)

Film garapan Jose Poernomo dan Rizal Mantovani ini dapat dikatakan menjadi gebrakan genre horor di era pasca kejatuhan Orde Baru.

Dirilis pada 2001, film ini mengusung tema ritual mistis kuno jailangkung dari Indonesia dan legenda urban dari Jakarta.

Dengan 'mantra' terkenal "Datang tak dijemput, pulang tak diantar," film ini tercatat telah ditonton 1,3 juta penonton di layar bioskop setelah dirilis.

Enam belas tahun pasca dirilis, film itu diangkat kembali oleh dua sutradara yang sama dengan perubahan sedikit penulisan judulnya menjadi Jailangkung.

Film versi baru pun turut menarik perhatian sebagai film terlaris ke-dua pada 2017 hingga 5 September dengan 2,5 juta penonton.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER