Jakarta, CNN Indonesia -- Badai Harvey dan Irma yang menerjang Amerika Serikat menjadi momok bagi warga setempat, termasuk aktris Jennifer Lawrence. Ia mengakut badai-badai itu menakutkan. Dirinya pun tak memungkiri ada perasaan di kalangan masyarakat bahwa dunia bakal berakhir.
Lawrence termasuk orang yang dirugikan karena badai Irma. Menurutnya, kondisi cuaca yang buruk membuatnya sulit mempromosikan film terbarunya yang berjudul Mother!
“Anda melihat badai ini sekarang, dan itu sangat berat, apalagi ketika mempromosikan film ini, untuk tidak merasakan kemarahan dan dan kegusaran Ibu Pertiwi,” katanya saat diwawancara sebuah stasiun televisi, seperti dikutip dari laman
Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya mendengar dan menonton banyak hal di televisi di negara saya yang membuat saya hancur dan muak. Dan ini benar-benar membingungkan,” ia melanjutkan.
Menurutnya, kemarahan Ibu Pertiwi itu ada hubungannya dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Lawrence sendiri memang sudah lama vokal terhadap Trump.
Pasa 2015 saat Trump kampanye pencalonannya sebagai Presiden AS sang aktris
The Hunger Games pernah mengatakan pada Entertainment Weekly, kemenangan Trump akan menjadi “akhir dunia.”
Kali ini ia bertutur, “Menyeramkan ketika tahu bahwa perubahan iklim adalah karena ulah aktivitas manusia. Dan kita terus-terus mengacuhkannya. Dan satu-satunya suara yang benar-benar kita miliki adalah melalui pemungutan suara.” Maksudnya, kegusaran alam bisa dicegah jika memilih pemimpin yang tepat. Dalam konteks Lawrence, Trump bukan pemimpin yang tepat.
Trump sendiri beberapa waktu lalu membuat marah aktivis lingkungan dengan mencabut negaranya dari kesepakatan perubahan iklim di Paris.
Ini bukan kali pertama Lawrence berkomentar keras soal Trump. Dalam acara
Graham Norton Show pada 2016 ia pernah mengatakan ingin bertemu Trump dan berkata, “Persetan.”