Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok orang sudah menunggu di depan Studio 2. Di dalam, Ayu Laksmi dan Joko Anwar tengah live bersama CNN Indonesia TV. Sesi mereka belum juga kelar. Namun para penggemar sudah antre hendak berfoto, terutama dengan Ayu dan rambut panjangnya.
Begitu Ayu keluar, ia langsung dikerubuti. Beberapa berusaha mendekat meski takut-takut.
Nama Ayu memang sedang naik daun. Wajahnya pun membanjiri media sosial. Terutama saat ia berdaster putih panjang dan rambut tergerai serta wajah pucat, seperti peran ibu di
Pengabdi Setan yang baru ia mainkan. Ia bahkan kini lebih sering disapa ‘Ibu.’
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap kali ke Jakarta, jadwal perempuan asal Bali itu hampir selalu dipenuhi tawaran wawancara media atau promosi filmnya, yang kini sudah dapat lebih dari 3,6 juta penonton.
Ayu hampir selalu tampil sederhana. Seperti hari itu, Senin (23/10), ia mengenakan kebaya berwarna putih dan rambut hitam tergerai. Rambut itu, katanya, sama seperti rambutnya di Pengabdi Setan. Hanya saja, ketika itu rambutnya sedikit lebih panjang.
Rambut itulah yang di
Pengabdi Setan disisir oleh oleh anak keduanya, Toni (Endy Arfian).
Rambut asli Ayu itu dirawatnya sejak lama, secara tradisional.
"Tidak ada perawatan, saya suka sesuatu yang natural jadi saya masih pake santan, urang-aring, lidah buaya, sesuatu yang herbal," katanya usai meladeni permintaan foto penggemar.
Seperti perawatan rambutnya yang natural, perempuan asal Bali itu juga punya bakat seni yang seolah alami. Sejak kecil Ayu berkesenian. Ia mengawalinya dengan menyanyi. Sesekali, artis yang kini berusia 50 tahun itu juga menari dan memainkan alat musik.
Bersama saudaranya yang tergabung dalam The Ayu Sisters, Ayu meraih jura Radio & Television Star Contest dari tingkat Bali hingga nasional pada 1983.
Selepas sekolah, sembari kuliah, Ayu mengembangkan karier menjadi penyanyi rock. Ayu sempat merantau ke Jakarta untuk rekaman dengan label besar, Team Record pada 1988.
Dia lalu mengeluarkan album studio pertama, bertajuk
Istana yang Hilang. Lagu di album itu sempat mengisi lagu latar untuk
Catatan Si Boy 2. Namun Ayu tak selamanya di Jakarta. Ia kembali ke Bali, menyambung kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
[Gambas:Youtube]Namun hasrat seni Ayu masih besar. Ia lantas bergabung dengan band Bali Tropical Transit, band yang membawanya berkelana ke Laut Karibia dengan kapal pesiar.
Pada 2008, Ayu keluar dari grup itu dan meluncurkan album solo bertajuk
Svara Semesta. Album itu bercerita tentang cinta kasih, penghormatan kepada sesama, alam semesta dan Tuhan. Ayu sendiri yang menulis liriknya, dalam lima bahasa: Sanskrit, Kawi, Bali, Indonesia, dan Inggris. Svara Semesta seakan menjadi pembuktian Ayu di dunia musik.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Ayu baru berkecimpung dalam seni peran ketika diajak bermain dalam film
Under the Tree arahan Garin Nugroho. Dalam peran debut itu, Ayu langsung diapresiasi dengan menjadi nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2008.
Di sana Ayu berperan sebagai ibu yang mengandung anaknya.
Dari peran itu, Ayu mendapat peran-peran ibu di film lainnya. Pada 2013 misalnya, Ayu berperan sebagai ibu dalam doku drama
Ngurah Rai. Pun dalam
Soekarno (2014), Ayu kembali menjadi ibu. Terbaru, Ayu menjadi ibu untuk anak kembar dalam
The Seen and Unseen (2017).
Sama seperti film peraih Piala Oscar,
Moonlight karya yang diarahkan sutradara Kamila Andiri itu diputar di ajang prestisiis di Toronto International Film Festival (TIFF).
Namun dari itu semua, peran paling terkenal Ayu adalah sebagai ibu yang menjelma menjadi hantu yang meneror anak-anaknya sendiri di
Pengabdi Setan.
“Film
Pengabdi Setan ini yang paling membuka gerbang buat saya. Orang-orang mungkin waktu
Under the Tree dan
Soekarno enggak
ngeh karena kemunculannya mungkin tidak terlalu, sebagai ibu yang biasa kemasannya," tutur Ayu.
Di
Pengabdi Setan, Ayu membius penonton untuk takut pada sosok yang diperankannya. Lewat arahan sutradara Joko Anwar, Ayu menerjemahkan karakter ibu menjadi perempuan kuat tulang punggung keluarga, namun di sisi lain juga menakutkan bahkan bagi anak-anaknya sendiri.
 Ayu Laksmi menjadi ibu di Pengabdi Setan. (Dok. Rapi Films) |
Adegan-adegan mencekam di
Pengabdi Setan dilakoni Ayu dengan tidak mudah. Penonton mungkin melihat ia hanya berbaring atau membuka mulut tanpa suara. Namun justru berperan tanpa suara dan menampilkan ekspresi meneror lah yang diakui Ayu membuatnya kesulitan.
"Yang paling sulit itu sebenarya tidak bicara dan tidak begerak karna karakter saya yang asli suka bicara dan suka bergerak. Dan sulit juga ketika diminta untuk
mendelik [melotot] karena saya enggak bisa ngotot-ngotot
mendelik," kata Ayu kembali mengungkapkan.
Meski begitu, Ayu dianggap berhasil memerankan figur ibu, seorang penyanyi yang terbaring sakit di tempat tidurnya sampai meninggal dunia. Adegan-adegan bersama ibu melekat kuat di benak para penonton. Ayu mengaku tak keberatan diingat dan diidentikkan sebagai hantu ibu.
 Ayu Laksmi juga seniman. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Namun, ia lebih senang dikenal sebagai penyanyi.
“Cepat atau lambat mereka akan tahu diri saya yang sebenarnya sebagai Ayu Laksmi, bahwa saya adalah seorang penyanyi yang dari kecil telah menjadi penyanyi. Dan kalau ingin mengetahui diri saya yang sebenarnya, lihatlah pertunjukan saya," tutur Ayu.
Di pertunjukan itu, penonton akan teralihkan dari kesan ibu yang seram. Alih-alih, Ayu justru menampilkan tarian indah dan suara penuh karakter.