Ayu baru berkecimpung dalam seni peran ketika diajak bermain dalam film
Under the Tree arahan Garin Nugroho. Dalam peran debut itu, Ayu langsung diapresiasi dengan menjadi nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2008.
Di sana Ayu berperan sebagai ibu yang mengandung anaknya.
Dari peran itu, Ayu mendapat peran-peran ibu di film lainnya. Pada 2013 misalnya, Ayu berperan sebagai ibu dalam doku drama
Ngurah Rai. Pun dalam
Soekarno (2014), Ayu kembali menjadi ibu. Terbaru, Ayu menjadi ibu untuk anak kembar dalam
The Seen and Unseen (2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti film peraih Piala Oscar,
Moonlight karya yang diarahkan sutradara Kamila Andiri itu diputar di ajang prestisiis di Toronto International Film Festival (TIFF).
Namun dari itu semua, peran paling terkenal Ayu adalah sebagai ibu yang menjelma menjadi hantu yang meneror anak-anaknya sendiri di
Pengabdi Setan.
“Film
Pengabdi Setan ini yang paling membuka gerbang buat saya. Orang-orang mungkin waktu
Under the Tree dan
Soekarno enggak
ngeh karena kemunculannya mungkin tidak terlalu, sebagai ibu yang biasa kemasannya," tutur Ayu.
Di
Pengabdi Setan, Ayu membius penonton untuk takut pada sosok yang diperankannya. Lewat arahan sutradara Joko Anwar, Ayu menerjemahkan karakter ibu menjadi perempuan kuat tulang punggung keluarga, namun di sisi lain juga menakutkan bahkan bagi anak-anaknya sendiri.
 Ayu Laksmi menjadi ibu di Pengabdi Setan. (Dok. Rapi Films) |
Adegan-adegan mencekam di
Pengabdi Setan dilakoni Ayu dengan tidak mudah. Penonton mungkin melihat ia hanya berbaring atau membuka mulut tanpa suara. Namun justru berperan tanpa suara dan menampilkan ekspresi meneror lah yang diakui Ayu membuatnya kesulitan.
"Yang paling sulit itu sebenarya tidak bicara dan tidak begerak karna karakter saya yang asli suka bicara dan suka bergerak. Dan sulit juga ketika diminta untuk
mendelik [melotot] karena saya enggak bisa ngotot-ngotot
mendelik," kata Ayu kembali mengungkapkan.
Meski begitu, Ayu dianggap berhasil memerankan figur ibu, seorang penyanyi yang terbaring sakit di tempat tidurnya sampai meninggal dunia. Adegan-adegan bersama ibu melekat kuat di benak para penonton. Ayu mengaku tak keberatan diingat dan diidentikkan sebagai hantu ibu.
 Ayu Laksmi juga seniman. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Namun, ia lebih senang dikenal sebagai penyanyi.
“Cepat atau lambat mereka akan tahu diri saya yang sebenarnya sebagai Ayu Laksmi, bahwa saya adalah seorang penyanyi yang dari kecil telah menjadi penyanyi. Dan kalau ingin mengetahui diri saya yang sebenarnya, lihatlah pertunjukan saya," tutur Ayu.
Di pertunjukan itu, penonton akan teralihkan dari kesan ibu yang seram. Alih-alih, Ayu justru menampilkan tarian indah dan suara penuh karakter.