Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu yang paling menarik perhatian dari musim penghargaan adalah isu keterkaitan antara Golden Globe Awards dengan Academy Awards. Keduanya diwarnai mitos ramalan pemenang.
Bagi sebagian para pencinta film, menanti pemenang Golden Globe sama saja meramal pemenang Piala Oscars yang baru digelar sebulan setelahnya.
Hal ini berdasarkan seringnya ditemukan kesamaan antara pemenang antara Golden Globe Awards dan Academy Awards. Seperti yang ditulis
ABCNews pada 2013, pemenang Golden Globe memiliki peluang 80 persen memenangkan Piala Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2016,
Bustle juga menyebut selama dua dekade terakhir, Golden Globe telah 'memprediksi' pemenang kategori Best Picture Academy Awards (film terbaik) dengan tepat sebanyak 10 kali.
Secara lebih rinci,
Hollywood Reporter pernah memublikasikan sejumlah perhitungan perbandingan pemenang Golden Globe dan Academy Awards selama 20 tahun terakhir.
Perhitungan ini di luar dari pembagian kategori besar pada Golden Globe antara drama dengan musikal/komedi.
Hasilnya, selama 20 tahun terakhir, Golden Globe memiliki sejumlah variasi kesamaan pemenang dengan Academy Awards.
Untuk kategori Film Terbaik, ada kesamaan sebesar 55 persen antara Golden Globe dan Academy Awards; Sutradara sebesar 60 persen; Aktor terbaik sebesar 60 persen; Aktor pendukung sebesar 65 persen; Aktris terbaik sebesar 85 persen; Aktris pendukung sebesar 55 persen; dan skenario terbaik sebesar 75 persen.
Angka kesamaan yang lebih dari 50 persen ini dianggap cukup menjadi landasan para penggemar yang penasaran akan pemenang Oscar untuk menyediakan waktunya melihat Golden Globe hingga usai.
Namun, angka tersebut masih berupa peluang. Artinya, ada banyak faktor yang menyebabkan hasil berbeda, seperti yang terjadi pada 2016.
Kala itu, Golden Globe memilih
The Revenant sebagai Film Terbaik Drama dan
The Martian sebagai Film Terbaik Musikal/Komedi, namun Academy Awards justru memberikan Oscar kategori Film Terbaik untuk
Spotlight.
Vox menulis, peluang pertama asumsi tersebut bisa dipatahkan adalah adanya perbedaan mendasar dalam memilih pemenang antara Golden Globe dan Academy Awards.
Golden Globe, yang diadakan oleh Hollywood Foreign Press Association (HFPA) alias aliansi jurnalis hiburan di Hollywood, memilih pemenang film terbaik untuk dua kategori, yaitu genre drama dan genre musikal/komedi.
Sedangkan pihak The Academy selaku penyelenggara Oscar, sejatinya hanya memilih film terbaik untuk genre drama.
Pembagian pada Golden Globe pun berlaku untuk nominasi aktor dan aktris. Namun untuk sutradara dan skenario, HFPA tidak memandang genre. Di sisi lain, Academy Awards mengategorikan skenario berdasarkan asli dan adaptasi.
Faktor ke-dua yang bisa mematahkan mitos ramalan adalah dari unsur pemilih para pemenang. Pemilih untuk Golden Globe dan Academy Awards amatlah berbeda.
Pemilih Golden Globe diisi oleh 90 jurnalis yang bertugas meliput dunia hiburan di Hollywood ke seluruh dunia, sedangkan pemilih Academy Awards merupakan lebih dari enam ribu anggota The Academy yang bekerja di industri perfilman, mulai dari aktor, sutradara, produser, hingga teknisi pencahayaan.
Dengan kondisi tersebut, peluang kesamaan pemilih Golden Globe dan Academy Awards amatlah kecil.
Namun,
Vox menyebut hasil Golden Globe amat mungkin mempengaruhi penilaian pemilih Oscar mengingat tenggat penutupan waktu pemilihan juri Academy Awards biasanya lima hari setelah Golden Globe berakhir.
Seperti pada tahun ini, Golden Globe diadakan pada 7 Januari 2018 sedangkan penutupan penilaian juri Academy Awards jatuh pada 12 Januari. Pengumuman nominasi Oscar baru diumumkan kurang lebih dua pekan setelah penutupan waktu penilaian.
Pun, faktor banyaknya film yang harus dinilai para anggota The Academy dalam waktu yang singkat -sekitar sepekan- bukan mustahil menjadikan penilaian Golden Globe sebagai salah satu pertimbangan.
Apalagi,
Vox menulis, faktor Golden Globe yang diisi oleh para kritikus dan jurnalis dinilai cukup penting untuk dipertimbangkan pihak industri demi citra dan penjualan baik film mereka.
Pada akhirnya, momentum penghargaan bagi industri adalah soal citra yang diharapkan membantu pemasaran film dan meningkatkan pendapatan juga keuntungan.
Namun bagi penonton, momen penghargaan bisa jadi hiburan di awal tahun sekaligus referensi memilih film.
(end)