Jakarta, CNN Indonesia -- Nama The Upstairs tak asing lagi di telinga pecinta musik Indonesia. Dibentuk pada 2001 oleh Jimi Multhazam (vokalis) dan Kubil Idris (gitaris), The Upstairs sudah merilis empat album:
Matraman (2004),
Energy (2006),
Magnet! Magnet! (2009), dan
Katalika (2012).
Saksikan streamingnya di bawah ini :
[Gambas:Video CNN]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Band beraliran
new wave ini juga merilis empat album mini, yaitu
Antahberantah (2002),
Kunobatkan Jadi Fantasi (2008),
Menaralara (2010), dan
Kubilsm: Relax (2013).
The Upstairs semakin aktif berkarya ketika Beni Adhiantoro (drummer) dan Alfi Chaniago (bassis) bergabung tak lama setelah dibentuk. Perilisan
extended play (EP) bertajuk
Antahberantah dalam format kaset dan CD adalah bukti karya mereka.
Karya The Upstairs berbuah manis. Nama mereka terus meroket, apalagi setelah merilis
Matraman dengan lagu-lagu hits seperti
Apakah Aku Berada di Mars atau
Mereka Mengundang Orang Mars, Matraman, dan
Antahberantah.The Upstairs bagaikan raja pentas seni di Jakarta. Setiap mereka manggung, Modern Darlings—sebutan penggemar The Upstairs memadati. Bukan hanya bernyanyi atau berjoget, Modern Darlings juga berpakaian warna-warni yang identik dengan The Upstairs.
Demi ‘menularkan’ musiknya, The Upstairs tur ke kampus-kampus di kawasan Jabodetabek pada pertengahan 2004. Saat itulah Elta Emanuella bergabung mengisi posisi kibor, dan Dian Maryana sebagai
backing vocal.Menurut Jimi, menyebarkan musik dengan tur antaruniversitas adalah cara yang paling tepat pada masa itu. Jika dilakukan sekarang, mungkin akan berbeda lagi.
"Sekarang lebih enak, dengan teknologi informasi digital, penyebaran bisa diuntungkan. Bisa benar-benar menghayati independen sekarang, semua bisa dilakukan sendiri. Kalau dulu ekstra kerja keras," kata Jimi.
Berbeda dengan album perdana yang dirilis independen, pada 2006 The Upstairs menelurkan album
Energy lewat ‘rahim’ salah satu label mayor di Indonesia. Peralihan itu jelas ada yang mengkritik. Namun kritik itu bagai angin lalu.
Energy tak kalah sukses dengan
Matraman. Lagu-lagu hit pun dihasilkan, seperti
Terekam Tak Pernah Mati, Disko Darurat dan
Dansa Akhir Pekan."Ketika bikin band,
gua enggak mikir label indi atau label mayor, yang penting band
gua keren. Kalau tetangga bilang kami belok ya silakan," kata Jimi tak ambil pusing.
The Upstairs terus aktif berkarya dengan merilis album
Magnet! Magnet! pada 2009 dan Katalika pada 2012. Mereka masih sering tampil pada acara musik dan tetap ditonton banyak penggemar.
Pada Maret 2016, The Upstairs membuat konser bertajuk ’12 Tahun Matraman’ untuk mengenang perilisan album
Matraman 12 tahun lalu. Sayang, usia The Upstairs bersama Beni dan Alfi tak selama album itu. Keduanya mengundurkan diri karena mendalami agama.
Tapi hal itu tak membuat The Upstairs berhenti berkarya. Mengutip blog Jimi yang diunggah pada 2014, The Upstairs sedang menggarap album kelima yang lebih 'planet' dari album sebelumnya.
Saat ini, posisi Beni digantikan oleh Rian dan posisi Alfi diambil alih oleh Fisma. Menurut Jimi, bergabungnya dua orang baru tersebut membuat format The Upstairs jadi lebih
new wave, bahkan diklaim sebagai yang paling
new wave dari sebelumnya.
Yang penting band gua keren. Kalau tetangga bilang kami belok ya silakan.Jimi Multhazam, vokalis The Upstairs |
Eksistensi The Upstairs masih berlanjut hingga kini, 17 tahun kemudian. Ibarat manusia, mereka sudah remaja. Banyak band atau musisi baru berkualitas yang bermunculan, The Upstairs tetap tak tergoyahkan. Di mana The Upstairs manggung, masih banyak penonton yang setia menikmati. Seperti ketika The Upstairs tampil di Syncronize Fest pada 2017 lalu.
"Bagi kami, berkarya itu kebutuhan primer. Kalau enggak berkarya mungkin badan akan sakit. Kami berkarya, dampaknya urusan nanti," kata Jimi.
The Upstairs akan memperdengarkan karya-karyanya selama 17 tahun itu di
CNNIndonesia.com Music at Newsroom yang tayang pada Rabu (31/1) mendatang, pukul 14.00-15.00 WIB atau di
sini.
(rsa)