OBITUARI

Yockie Suryo Prayogo, Sang Musisi 'Penjilat Matahari'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 05 Feb 2018 09:40 WIB
Sebelum meninggal Senin (5/2), Yockie Suryo Prayogo dikenal sebagai musisi lintas genre. Lama nge-rock bersama God Bless, ia juga bisa pop, jazz, sampai etnik.
Yockie Suryo Prayogo yang meninggal pada Senin (5/2), tak hanya pernah berkiprah bersama God Bless. (Detikcom/Ismail/DetikHOT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yockie Suryo Prayogo, musisi kenamaan Indonesia yang meninggal Senin (5/2), boleh identik dengan band God Bless. Namun bukan berarti ia hanya bisa nge-rock.

Pria 63 tahun itu justru bisa dibilang musisi lintas genre. Memainkan rock, klasik, pop, bahkan jazz dan etnik ia bisa. Tak heran ia dekat dengan musisi sampai budayawan.

Yockie lahir di Demak, Jawa Tengah pada 14 September 1954. Ia sudah akrab dengan musik saat bergabung dengan band pertamanya ketika SMP di Balikpapan, Kalimantan: Safira.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pernah digembleng pendidikan musik dari Muchtar Embut dan Idris Sardi, Yockie berpindah-pindah dari Demak, Balikpapan, Surabaya, Malang, sampai akhirnya ke Ibu Kota. Pada 1972 ia bertemu Ahmad Albar, Donny Fattah dan Ludwig Leeman. Mereka lalu membentuk God Bless.

Yockie jadi suara tersendiri di band itu. Permainan kibornya dianggap berkarakter. Di balik musik yang nge-rock, ia menyisipkan aksen klasik. Hasilnya, lagu yang autentik.

Bersama God Bless Yockie ikut membidani lahirnya album perdana, God Bless (1975). Ia sempat absen di album Cermin (1980), posisinya pun digantikan Abadi Soesman. Namun Yockie kembali melahirkan album Semut Hitam (1988), di mana God Bless mencapai puncak kejayaan.

[Gambas:Youtube]

Salah satu lagu yang populer bahkan hingga kini, adalah Rumah Kita. Yockie sendiri menulis Kehidupan, Suara Kita, Damai yang Hilang, Orang dalam Kaca, dan Badut-badut Jakarta.

Ia meneruskan sukses dengan album Raksasa (1989) dan Apa Kabar (1997) bersama Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah dan Teddy Sujaya. God Bless jadi salah satu legenda.

Namun Yockie seperti tidak puas hanya berkiprah di satu band. Ia juga cemerlang di genre pop, yang dibuktikan lewat aransemen musiknya pada lagu Lilin-lilin Kecil. Musisi dan budayawan Eros Djarot pun kemudian mengajaknya menggarap album film Badai Pasti Berlalu.

Yockie Suryo Prayogo aktif bersama God Bless selama beberapa tahun.Yockie Suryo Prayogo aktif bersama God Bless selama beberapa tahun. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Di sana Yockie berinteraksi dengan musisi besar lain seperti Chrisye dan Fariz RM.

Sejak itu pula hubungan Yockie dan Chrisye dekat. Ia terlihat di album-album solo sang maestro, seperti Sabda Alam, Percik Pesona, Puspa Indah Taman Hati, Pantulan Cinta, Resesi, Metropolitan, dan Nona. Di sisi lain, Yockie juga masih bermain musik rock.

Kedekatan Yockie dengan Chrisye diakui pengamat musik Bens Leo saat diwawancara CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu. Kata Bens, karya Chrisye ditopang pencipta lagu kenamaan, seperti Eros Djarot, Adjie Soetama, Yockie Suryo Prayogo dan Addie MS.


Musisi lain yang dibantu Yockie menggarap album termasuk Dian Pramana Poetra dan Titi DJ.

Pada akhir 1980-an Yockie diajak Setiawan Djody berproyek lain lewat Kantata Takwa. Di sana lah ia bertemu banyak seniman, salah satunya WS Rendra dan Iwan Fals. Musik Yockie jadi lebih beragam dari situ. Lagu-lagunya pun tak sekadar cinta, tapi bertema sosial.

Ia bahkan pernah terlibat dalam pentas Teater Koma, yang suguhannya identik dengan representasi maupun sindiran terhadap kondisi sosial Indonesia.

Setiawan Djody dan Eros Djarot, musisi dan budayawan yang dekat dengan Yockie Suryo Prayogo.Setiawan Djody dan Eros Djarot, musisi dan budayawan yang dekat dengan Yockie Suryo Prayogo. (Dok. CNN Indonesia)
Yockie tetap bermusik sampai di usia senja. Oktober lalu, ia kembali nge-rock dengan menggelar konser ‘Yockie Suryo Prayogo in Menjilat Matahari’ di The Pallas, SCBD, Jakarta.

Namanya diambil dari lagu Menjilat Matahari yang ia rilis bersama God Bless pada 1989.

Sayangnya, sekitar sebulan setelah itu sang bapak empat anak dilarikan ke rumah sakit karena muntah darah. Ia pun dirawat di RSPI Bintaro. Kondisinya terus menurun, dikabarkan karena adanya pendarahan otak. Yockie juga punya diabetes selama 15 tahun terakhir.


Selama sang musisi koma di rumah sakit, rekan-rekannya menggalang dana, bahkan menggelar konser amal di Taman Ismail Marzuki, akhir Januari lalu. Musisi muda seperti d’Masiv sampai senior seperti Eros Djarot pun hadir. Sys NS juga dijadwalkan menjadi bintang tamu spesial dalam acara itu. Sayang, sehari sebelumnya Sys meninggal dunia.

Tak lama, Yockie menyusul. Ia mengembuskan napas terakhir pada Senin (5/2) di rumah sakit tempat ia dirawat beberapa bulan belakangan. Kabar meninggalnya Yockie sudah dikonfirmasi God Bless, band di mana ia pernah bernaung beberapa tahun lamanya, melalui Instagram.

[Gambas:Instagram]

Rencananya, jenazah Yockie dimakamkan di TPU Karet Bivak Senin siang nanti. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER