Jakarta, CNN Indonesia -- Jarum pendek tepat mengarah ke angka tujuh, pintu ruang The Pallas, Rabu (31/1), dibuka untuk pengunjung
Konser Eksklusif Padi Reborn. Sobat Padi, sebutan penggemar Padi, memasuki ruangan itu dengan terburu-buru.
Mereka berebut berdiri di barusan depan menyaksikan band yang terbentuk pada 1997 itu.
Mayoritas pengunjung terdiri dari rentang usia 30 sampai 45 tahun. Wajar, karena Padi eksis pada era 90an dan awal 2000an. Tak takut kalah dengan pengunjung yang lebih muda, mereka ikut berdesakan menanti Padi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sembari menanti konser, beberapa pengunjung membicarakan band yang dihuni Piyu (gitar), Fadly (vokal), Yoyo (drum), Ari (gitar) dan Rindra (bass) ini.
Perbincangan yang dibahas mulai dari bagaimana Padi terbentuk, vakum pada tahun 2010 sampai bagaimana kembali pada tahun ini dengan nama Padi Reborn.
Konser ini pun dibuat sebagai tanda reuni band asal Surabaya itu setelah istirahat selama tujuh tahun. Tahun ini, lima personel itu memutuskan untuk kembali berkecimpung di dunia musik dengan nama Padi Reborn.
Setelah menunggu kurang lebih satu jam, terdengar suara gitar, bass dan drum dari panggung yang tertutup kain putih disusul siluet personel Padi pada kain putih itu. Tak lama kemudian, kain putih jatuh yang diiringi sorak serta tepuk tangan pengunjung.
 Para Sobat Padi tak sabat menunggu Padi tampil kembali ke atas panggung. (CNN Indonesia/M Andika Putra) |
Tanpa embel-embel, Padi membuka konser dengan membawakan lagu
Sang Penghibur,
Lingkaran dan
Perjalanan tanpa jeda. Setiap lagu dibawakan sempurna, tak terdengar suara sumbang atau tempo yang tidak tepat.
Ini menjadi salah satu tanda bahwa lima personel Padi masih prima meski tak semuda dulu.
Konser yang berdurasi hampir dua jam itu berjalan cukup baik. Padi berhasil menyerap semangat pengunjung yang tak berhenti bernyayi dan berjoget. Hampir setiap lagu dinyanyikan pengunjung dengan lantang.
Mungkin bagi Sobat Padi, tahun ini jadi momen yang tepat untuk melihat idolanya kembali bersatu. Rasa rindu mereka seakan terbayar lunas malam itu.
"Tujuh tahun kami vakum, hampir tidak percaya bisa bergabung kembali. Pada saat kami berlima lemah, Sobat Padi yang selalu memberi semangat bahwa kami masih bisa menghibur kalian. Kalian pahlawan kami," kata Fadly di atas panggung malam itu.
Padi tampil dengan membawakan lagu hits mereka seperti
Mahadewi, Ternyata Cinta, Harmoni, Kasih Tak Sampai, Tempat Terakhir dan
Disini Tanpamu.[Gambas:Youtube]Setiap lagu mereka bawakan dengan aransemen asli tanpa modifikasi. Hal ini menjadi salah satu faktor pelepas dahaga rindu pengunjung.
Konser dengan tiket yang habis terjual ini tidak berlangsung terus-menerus. Pada beberapa bagian penampilan, personel padi bergantian ke belakang panggung untuk berganti pakaian. Terhitung, mereka ganti baju sebanyak tiga kali.
Personel yang kembali ke panggung dimulai dengan aksi solo. Piyu, Ari, Rindra dan Yoyo unjuk kebolehan kemampuan mereka memainkan alat musik.
 Piyu 'Padi' pamer aksi saat tampil solo. (CNN Indonesia/M Andika Putra) |
Bahkan Piyu tampil solo sebanyak tiga kali dan sempat memainkan melodi soundtrack film
The Godfather. Sementara Yoyo serta Ari sempat memainkan melodi
We Will Rock You milik Queen.
Gimik itu menjadi pemanis yang membuat konser tersebut berkesan sebagai penanda Padi lahir kembali.
Apalagi, ketika Rossa muncul dengan iringan piano membawakan lagu
Rapuh. Banyak penonton yang tertawa, mengingat Rossa merupakan mantan suami Yoyo.
"Saya salah satu orang yang senang ketika tahu Padi akan kembali. Saya tampil di sini pun tidak dibayar, sebagai bayarannya, saya minta Yoyo [tampil] solo drum," kata Rossa.
 Rossa (kiri) tampil sebagai kejutan dalam konser Padi, Rabu (31/1). (CNN Indonesia/M Andika Putra) |
Pernyataan Rossa disambut tawa penonton, Yoyo keluar dari 'sarang' drumnya dan menghampiri Rossa di bibir panggung.
Yoyo mengucapkan terima kasih dan bercerita tentang bagaimana ia mengajak Rossa untuk tampil. Kemudian, Rossa melanjutkan penampilan menyanyikan lagu
Semua Tak Sama.
Di sisi lain, tata cahaya panggung yang indah menjadi pelengkap konser yang baik. Setiap lampu selalu mengikuti tempo lagu yang dimainkan, hal itu membuat penampilan enak dinikmati dari segi visual. Begitu juga dengan interaksi Padi terhadap penonton yang sangat lues.
Sayang, penampilan tunggal para anggota Padi yang terlalu banyak membuat konser ini membosankan beberapa saat.
Penampilan solo yang menunjukkan kemampuan bermain alat musik rasanya tak perlu terlalu sering untuk band sekelas Padi. Tanpa penampilan solo, pencinta dan penggemar mereka sudah tahu kualitas anggota Padi.
Dibuka dan berlangsung dengan tempo yang pas ternyata tak berjalan paripurna hingga akhir penampilan. Di bagian akhir, tempo sempat berantakan, terutama ketika mereka membawakan lagu
Bayangkanlah dan
Menanti Sebuah Jawaban.Drum yang dimainkan Yoyo sempat tidak selaras dengan suara Fadly berserta alat musik lain.
[Gambas:Youtube]Meski begitu, Padi berhasil membuktikan bahwa mereka siap lahir kembali dan bersaing dengan musisi lain di era kekinian. Mereka tampil prima dengan lagu-lagu hits walau ada beberapa kekurangan.
Padi menutup konser dengan lagu
Sesuatu yang Indah dan
Sobat secara beruntun. Fadly kembali menyapa penonton dan mengatakan 2,5 persen keuntungan akan disumbangkan untuk musisi legendaris Indonesia.
"Besok kita kembali lagi ke kehidupan kita, semuanya semoga sukses dan makin bahagia di 2018 dan kita akan bertemu lagi." kata Fadly, menutup konser itu.
 "Besok kita kembali lagi ke kehidupan kita, semuanya semoga sukses dan makin bahagia di 2018 dan kita akan bertemu lagi." kata Fadly, menutup konser itu. (CNN Indonesia/M Andika Putra) |
(end)