Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dua tahun terbentuk, band The Panturas akhirnya merilis album perdana bertajuk
Mabuk Laut. Band yang digawangi Abyan Zaki (vokal/gitar), Rizal Taufik (gitar), Surya Fikri alias Kuya (drum) dan Bagus Patrias (bass) ini merilis album di bawah naungan La Munai Records.
"
Mabuk Laut itu berisi pengalaman kami berempat yang tak selalu menemukan hal positif ketika ke pantai atau laut. Kejadian yang ditemui kami tuangkan ke dalam beberapa lagu," kata Kuya kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (22/2).
Kuya mencontohkan dengan lagu
Fisherman Slut yang sebelumnya sudah dirilis sebagai lagu lepas pada Januari 2017. Tembang itu bercerita tentang pekerja seks komersial yang dibawa nelayan ketika melaut. Terkadang hal itu menyebabkan perdagangan manusia di tengah laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Adapun lagu
Fish Bomb, papar Kuya, bercerita tentang nelayan yang menangkap ikan menggunakan bom. Alih-alih mendapat ikan, bom itu malah meledak di rumah nelayan dan menyebabkan kematian temannya.
Kuya menjelaskan, penggunaan bom dalam menangkap ikan dilarang oleh pemerintah dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Dengan bom ikan, nelayan memang mendapat banyak ikan, tapi ekosistem laut akan rusak.
"Hal itu yang kami lihat. Di pantai dan laut sebenarnya bukan cuma senang-senang saja, tapi banyak masalah. Lewat album ini kami ingin orang-orang peduli dengan laut," katanya.
Selain dua lagu itu, album
Mabuk Laut berisi lagu
Tenggelamkan!,
Gurita Kota,
Arabian Playboy,
Pergi Tanpa Pesan dan
Sunshine.
Pergi Tanpa Pesan merupakan lagu Ellya Khadam yang dinyanyikan ulang oleh band beraliran
surf rock asal Jatinangor ini.
[Gambas:Youtube]
Untuk saat ini, Mabuk Laut hanya dirilis dalam format fisik yang terdiri dari dua paket. Paket standar berisi CD dan paket bundling berisi CD, kaus dan poster.
"Lagu Gurita Kota kami udah rilis sebagai
single. Album kami rilis fisik lebih dulu supaya pendengar cari tahu lagu kami. Rilis dalam bentuk digital mungkin bulan Maret mendatang," kata Kuya.
Pengerjaan kover album digarap oleh Toma & Kako yang terinspirasi dari budaya jalur lintas Pantai Utara. Sementara untuk desain pernak-pernik dibantu oleh Shunsuke Izumimoto.
[Gambas:Video CNN] (res)