Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang pernikahan,
Pangeran Harry dan Meghan Markle mendapat ancaman. Mereka dikirimi paket berisi bubuk putih dan pesan yang bernada rasis, Senin (12/2).
Kepolisian Inggris pun menangani kasus itu sebagai kejahatan kriminal.
Tak butuh waktu lama, setelah kiriman itu sampai di tangan Harry dan Markle, komando antiterorisme dari Kepolisian Metropolitan langsung dipanggil ke St. James's Palace di London. Kamis (22/2) kemarin, kepolisian menerangkan mereka masih menangani itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isinya sudah diuji dan dikonfirmasi sebagai benda yang tidak mencurigakan," kata polisi.
Meski begitu, mereka terus menyelidikinya. Pertanyaan sudah diajukan kepada orang-orang terkait, namun hingga saat ini belum ada satu pun yang ditahan terkait kejahatan itu.
"Petugas juga sedang menginvestigasi dugaan desas-desus jahat yang berhubungan dengan paket ini, yang kami tindak sebagai kejahatan kriminal yang rasis," ujar polisi.
Namun, pusat media di Kensington Palace menolak berkomentar atas kasus itu saat dihubungi
AFP. Mereka juga belum memberi penjelasan detail soal datangnya paket.
Surat kabar Evening Standard sebelumnya melaporkan polisi mencurigai adanya keterkaitan antara paket untuk Harry dan Markle itu dengan paket yang dikirim untuk parlemen Inggris sehari setelahnya, Selasa (13/2). Paket untuk parlemen juga berisi bubuk putih.
Hingga saat ini belum jelas kaitannya. Markle sendiri pernah diterpa isu rasis saat pertama diketahui berhubungan dengan Harry pada 2016. Harry langsung menepisnya.
Sekretaris komunikasi untuk Harry, Jason Knauf saat itu mengatakan bahwa Markle menjadi subjek atas "gerakan yang menyakiti dan mengganggu."
"Pangeran Harry sangat khawatir atas keamanan Ms. Markle dan sangat kecewa karena dia tidak bisa melindunginya [Markle]," ujar Knauf saat pertama Markle jadi subjek pelecehan.
Markle memang beras campuran. Ibunya warga California sedang ayahnya berasal dari Meksiko.
"Ayah saya Kaukasia dan ibu saya Afrika-Amerika. Saya separuh kulit hitam dan separuh kulit putih. Saya mensyukuri ini dan [bangga akan] siapa saya, untuk berbagi dari mana saya berasal, untuk menyuarakan kebanggan saya menjadi perempuan beras campuran yang kuat, percaya diri," Markle pernah berkata soal latar belakangnya rasialnya.
Paket bubuk putih dan pesan rasis yang tidak terungkap itu sendiri tidak mengganggu rencana pernikahan Harry dan Markle yang akan diselenggarakan pada 19 Mei mendatang.
(rsa)