Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pelecehan seksual yang tengah marak diungkap di industri hiburan Hollywood ternyata juga terjadi di pusaran dunia hiburan Indonesia.
Pedangdut Cita Citata mengaku pernah menjadi salah satu korbannya. Dia menilai bahwa itu terjadi karena tak sedikit yang masih salah kaprah atas pekerjaan selebriti.
"Ada beberapa, semacam ingin minta foto terus tiba-tiba colek sini, daerah seperti bokong atau segala macam. Pernah ada," ungkapnya kepada
CNNIndonesia.com saat ditemui beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Cita bahkan mengaku pernah mendapat berbagai macam permintaan yang menjurus pada perlakuan tidak senonoh.
"Tidak dipaksa, tapi ada pertanyaan, permintaan. Banyak sekali yang berpikir bahwa sebagai publik figur ya, tanda kutip, 'bisa dipakai,' bisa segala macam, ya itu tergantung kita," tuturnya.
Dia menambahkan, "Ya mungkin karena minim pemahaman dan berpikir bahwa semua orang itu 'bisa [diminta macam-macam],' walaupun ada beberapa yang bisa, ada beberapa yang tidak."
"Tapi, maksudnya, kita harus pintar-pintar, mawas diri, lebih pada penolakannya yang enak, pembawaannya enak dan jangan sampai terlihat atau mungkin mereka berpikir kita 'bisa' karena kurang menjaga diri. Jadi balik lagi ke diri sendiri."
Tak menampik, permintaan 'macam-macam' itu datang dari orang tak kenal maupun dari lingkungan kerjanya sendiri.
"
Random sih, tapi ada [dari lingkungan dunia hiburan]," ujarnya.
Oleh karenanya, bagi Cita, perempuan harus bisa membatasi diri dan melawan perlakuan yang masuk tahap membuat dirinya tidak nyaman.
"Kalau soal menggoda atau segala macam itu risiko pekerjaan, toh kita dituntut berlaku baik sama semua orang. Tapi pada saat [mendapat] pernyataan yang melecehkan atau omongan aneh-aneh, baru kita bisa bertindak," kata pelantun
Sakitnya Tuh Disini itu.
Penyanyi berusia 23 tahun itu lantas memberi contoh saat mendapat perlakuan tidak menyenangkan di mana seseorang menyentuh bagian bokongnya, dia akan mengahadapi situasi itu dengan marah dan melawan.
"Saat itu aku marah dan wajar kalau kita marah, kalau kita tampar pun itu wajar, karena memang itu bukan manner lagi, tapi itu melanggar asusila," ucapnya seraya mengungkapkan perlakuan itu datang dari mana.
"Menurut saya, fan sendiri tak mungkin seperti itu, karena mereka sayang sama kita. Justru orang-orang
random yang memang
excited ketemu, terus tiba-tiba gemas atau enggak tahu, enggak ngerti niatnya atau tujuannya apa, ya pasti di lingkungan kerja ada," katanya lebih lanjut.
Cita berpandangan, untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan seperti itu perlu adanya kesadaran bahwa kejahatan dapat terjadi di setiap saat ada kesempatan. Karenanya, ia menyarankan wanita bisa menjaga dirinya.
"Sebagai wanita kita juga harus tahu saat ini banyak kejahatan yang terjadi, [karenanya] belajar ilmu bela diri atau segala macam itu wajib," ujarnya.
Sementara itu, Cita sendiri turut menetapkan batas toleransi pada orang-orang yang kerap menggoda dan menganggapnya sebagai suatu candaan.
"Kalau buat saya, batas toleransinya kalau masih bicara oke, karena kita enggak bisa kontrol semua orang untuk berbicara baik kepada kita. Tapi kalau untuk pegang fisik, itu sudah tidak ada toleransi." ucapnya tegas.
[Gambas:Video CNN] (res)