Jakarta, CNN Indonesia -- Pernikahan anggota keluarga kerajaan Inggris biasanya turut menjadi urusan besar negara, di mana presiden dan perdana menteri ikut menjadi bagian. Namun, kali ini tidak untuk pernikahan
Pangeran Harry dan
Meghan Markle.
Istana Kensington telah mengumumkan pada Selasa (10/4) kemarin bahwa pasangan ini tidak akan mengundang para politisi ke pesta pernikahan mereka. Itu termasuk Presiden AS
Donald Trump dan pendahulunya
Barack Obama.
Bahkan, Perdana Menteri Inggris
Theresa May dianggap tak layak mendapat tempat pada daftar tamu undangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih, pesta tersebut justru akan lebih intim dengan dihadiri anggota keluarga dan kerabat dekat dari pasangan yang akan mengucap janji suci di Istana Windsor ini.
"Telah diputuskan bahwa daftar politisi, baik Inggris maupun internasional, tidak diperlukan untuk pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle," kata seorang juru bicara Istana Kensington, dikutip
CNN.
"Keputusan ini telah dikonsultasikan dan diputuskan oleh keluarga kerajaan," lanjut pernyataan tersebut.
Juru bicara Gedung Putih pun telah menegaskan bahwa Trump ataupun Melania tidak diundang. Begitu juga dengan Perdana Menteri May.
Menurut laporan, pernikahan keduanya berbeda dengan Pangeran William dan Kate Middleton. Perkawinan Harry-Markle dianggap sebagai acara pribadi, alih-alih acara resmi kenegaraan, sehingga mereka tidak berkewajiban untuk mengundang para politisi.
Meski demikian, pernikahan ini dianggap mendobrak tradisi kerajaan karena menjadi pesta pertama yang tidak mengundang politisi.
Pernikahan Harry dan Markle akan dilangsungkan di Gereja St. George Istana Windsor pada 19 Mei mendatang. Bila William dan Middleton mengundang 1.900 orang tamu undangan, pernikahan ini hanya akan mengundang 800 hadirin.
(res)