Jakarta, CNN Indonesia --
Axis Mundi, album perdana Polka Wars yang dirilis 2015 langsung mendapat respons positif. Pendengar karya band asal Jakarta itu juga penasaran dengan makna di balik nama albumnya.
Gitaris Billy Saleh menjelaskan, axis memiliki arti titik kordinat. Mundi, artinya dunia.
Axis Mundi pun diartikan sebagai hubungan manusia secara horizontal dan vertikal.
"Jadi dalam album
Axis Mundi itu banyak lagu yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan,
hablumminallah, dan hubungan sesama manusia,
hablumminannas. Semua harus seimbang," kata Billy saat mengunjungi kantor
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu lagu yang menggambarkan itu berjudul
Horse's Hoove. Lagu itu bercerita tentang manusia dan penciptanya. Lewat lagu itu, Polka Wars lagu ingin menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk kecil yang harus berkaca pada makhluk lain.
Berikut penggalan lirik lagu
Horse's Hoove:
Needles ticks and currents driftsFleeting fest under two moonsIn no time you'll stand on the line of fireSeeking reflections between the wavesLagu
Caroline menceritakan kehidupan dari sudut pandang perempuan. Lagu yang ditulis basis Xandega Tahajuansya itu merupakan single pertama Polka Wars.
My childhood dream of being old and wellDepends on how frequent you light me in this shellI am right and found when you're aroundGive a peek on your gracious light so I'll know I'm rightPlease, Just a little. make a conclusion out of this riddleDrip it in front of the paths of his and hers, and moms and dadsYes baby, it has guide me forth and I really hope it'll guide you tooSelain itu, ada lagu bertajuk
Mokele yang mempertanyakan keimanan dalam diri sendiri. Lagu itu ditulis oleh vokalis sekaligus gitaris Karaeng Adjie (Aeng).
Aeng menjelaskan, Mokele Mbe-Mbe diambil dari nama makhluk legenda di Kongo yang hidup di sungai dan berbentuk seperti brontosaurus. Konon, Mokele Mbe-Mbe adalah makhluk baik.
Berikut penggalan lirik
Mokele:
As the white dreams go static by the windsWhile it wipes all the buildings and groundsAs the pearly gates closing unforeseenSwallowed up by the hands of timeAnd all of the signs lead it inIt's turning the tide into fiendsAnd all of the signs lead it inIt's turning and turn the tide to fiendsOften see you out there. Mokele-mbembe"Nah
Mokele ini perumpamaan terhadap muslim dalam diri lo. Pertanyaan kepada diri sendiri, 'lo beriman apa enggak,'" kata Aeng.
Menurut Dega, lagu-lagu mereka biasanya merupakan ungkapan perasaan. Saat menciptakan
Mokele misalnya, mereka sedang mempertanyakan kemusliman dalam diri.
"Jadi kami keluarkan. Kalau melihat ke belakang terasa lucu, tapi ketika dirilis, musik itu kan untuk semua, jadi interpretasi kayak gimana, bebas," kata Dega.
Polka Wars biasa berkarya dengan menggunakan metafor, seperti lagu-lagu di atas. Lirik-lirik yang demikian masih akan dipertahankan sampai album kedua, meski akan ada juga lagu berlirik gamblang.
"Sekarang lagi cari inspirasi dengan baca karya Wiji Thukul," Billy menambahkan.
Polka Wars akan semakin banyak 'bermetafor' di
CNNIndonesia.com Music at Newsroom yang tayang Rabu (25/4) pukul 14.00 hingga 15.00 WIB.
(rsa)