Jakarta, CNN Indonesia -- Seminggu sebelum tertembak dan meninggal dunia di South Florida pada 18 Juni silam, rapper kontroversial XXXTentacion telah menandatangani kesepakatan kontrak album ketiganya. Tidak tanggung-tanggung, kontrak tersebut bernilai US$10 juta.
Rapper berusia 20 tahun yang memiliki nama asli Jahseh Dwayne Onfroy ini menorehkan tinta kontrak untuk merilis satu buah album dengan label Empire Distribution.
Sebelumnya, perusahaan rekaman ini telah merilis debut album XXXTentacion,
17, yang dirilis dan menduduki posisi nomor dua di
Billboard 200 pada Agustus 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Album anumerta yang merupakan album keempat XXXTentacion ini akan dirilis setelah Oktober 2018, berdasarkan laporan dari
The New York Times.
Sebelum tewas tertembak, nama XXXTentacion melambung setelah lagunya diboikot Spotify karena dianggap menyalahi peraturan 'ujaran kebencian' layanan
streaming musik tersebut.
Ketenaran penyanyi lagu
Sad! ini justru semakin memuncak setelah kematiannya. Lagu
Sad! kembali memuncaki tangga lagu dan didengarkan sebanyak 380 juta kali di Spotify. Kedua albumnya juga bertengger di puncak tangga lagu
Billboard 200.
[Gambas:Youtube]Di luar kematiannya yang tragis, XXXTentacion adalah sosok yang kontroversial. Bermula dari sekolah, Onfroy telah menghadapi beberapa isu hukum karena perilakunya yang terkait dengan kekerasan fisik.
Pada 2016, sang rapper ditangkap karena melakukan kekerasan fisik pada mantan pacarnya yang hamil.
Pendiri Empire Distribution, Ghazi Shami menyatakan segala kontroversi yang melingkupi sosok XXXTentacion tidak memengaruhi kesepakatan yang sudah diteken.
"Pekerjaanku adalah untuk mengasuhnya dan membiarkan ia menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri," ujar Shami seperti diberitakan
The Times, dikutip dari
Forbes.[Gambas:Instagram]Lebih lanjut, Shami mengungkapkan bahwa sebelum kematiannya, sang rapper telah merekam sejumlah material yang cukup untuk menjadi album penuh keempat.
(end)