Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi Liam Gallagher langsung menggelar tur setelah merilis album solo perdana bertajuk
As You Were akhir tahun lalu. Namun salah satu rangkaian tur di benua Rropa harus ditunda.
Itu karena Liam langsung tancap gas untuk mengerjakan album baru.
Melansir
NME, penundaan disampaikan penyelenggara konser dan manajemen Liam. Namun, orang-orang di balik sang mantan vokalis Oasis itu tidak menjelaskan konser di negara mana saja yang ditunda. Mereka hanya menjelaskan secara singkat waktu penundaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena perubahan jadwal rekaman Liam Gallagher yang tak terduga, tur Eropa yang direncanakan bulan November harus ditunda," demikian pernyataan resmi manajemen Liam.
Pernyataan berlanjut, "Kami akan mengumumkan tanggal tur baru, sementara itu semua tiket tetap berlaku atau pengembalian uang dapat diperoleh dari penjual tiket."
Liam mulai menggarap album terbaru sejak Mei lalu. Ia mengaku telah menyelesaikan penulisan lirik dan merasa lagunya terdengar '
biblical,' atau berkaitan dengan Alkitab.
Adik dari Noel Gallagher itu juga mengatakan bahw ia berkerja sama dengan Greg Kurstin dan Andrew Wyatt untuk penggarapan album keduanya. Kedua nama itu sebelumnya juga membantu Liam dalam membuat album
As You Were, debut yang dipromosikannya lewat tur konser.
Setelah Oasis bubar pada 2009, Liam terus bermusik dengan membentuk Beady Eye. Band itu sempat merilis dua album:
Different Gear, Still Speeding (2011) dan
BE (2013).
Namun pada 2014 band itu pun bubar.
[Gambas:Youtube]Liam sempat menyatakan tidak akan bersolo karier, yang disebutnya tak ubahnya seperti 'melacur.' Namun pada Maret 2017 ia mengumumkan dirinya akan merilis
As You Were.
Lagu solo karier perdananya dirilis pada Juni 2017, berjudul
Wall of Glass.
Seperti diberitakan
NME, lagu itu mendapat pujian dari penggemar Oasis karena suara Liam dirasa kembali seperti saat masih menyanyikan
Don't Look Back in Anger. Album solo perdana Liam pun terjual sebanyak 103 ribu kopi dalam minggu pertama dan menempati posisi teratas tangga lagu Inggris ketika dirilis Oktober lalu.
(rsa)