Ragam Permainan Tradisional di Berbagai Negara

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Minggu, 19 Agu 2018 11:44 WIB
Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara di dunia juga memiliki permainan tradisionalnya masing-masing.
Ilustrasi anak bermain permainan tradisional di Komunitas Hong. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara di dunia juga memiliki permainan tradisionalnya masing-masing. Sebagian ada yang mirip dengan permainan di Indonesia, sisanya ada yang berbeda.

Beberapa di antara permainan tradisional luar negeri itu tercatat di Museum Permainan Indonesia yang didirikan Mohamad Zaini Alif, pendiri Komunitas Hong di Dago Pakar, Bandung. Berikut lima permainan tradisional yang eksis di lima negara:

40/40 (Australia)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permainan 40/40 adalah variasi dari permainan petak umpet. Permainan ini dilakukan paling sedikit oleh empat orang di area besar di luar atau di dalam ruangan. Home base atau tempat awal si pencari, bisa berupa pohon di taman atau tiang bendera di sekolah.

Kala permainan dimulai, pencari akan menutup mata dan menghitung hingga 40 dan mulai mencari pemain lain yang bersembunyi. Jika pencari menemukan pemain lain, ia harus berlari ke home base dan berteriak 40/40 sambil menyebutkan nama pemain dan lokasi ditemukannya.

Namun jika pemain lain lebih dulu sampai di home base, ia dapat berteriak "40/40 saya menyelamatkan diri sendiri." Semua pemain harus mencoba untuk kembali ke home base, hingga orang terakhir bisa berteriak "40/40 semua selamat."

Bila sudah demikian, permainan dapat dilakukan kembali dengan pemain bergiliran sebagai Pencari dan dapat disudahi bila semua pemain yang bersembunyi tertangkap atau berhasil menyelamatkan diri.

Tangram (China)

Di China, permainan Tangram ini dikenal dengan sebutan Chi-Chau atau Puzzle China. Permainan ini merupakan potongan ragam bentuk padat dan dapat diatur ulang menjadi berbagai desain berbeda. Potongan-potongan itu dapat berupa sudut lancip, segi empat, ataupun lingkaran.

Permainan ini memiliki manfaat melatih otak untuk berkreasi dengan menyusun kembali potongan puzzle dan menciptakan banyak variasi bentuk atau figurasi baru.

[Gambas:Instagram]

Telefonul fara fir (Romania)

Di Romania, permainan ini merupakan salah satu yang paling favorit dimainkan pada era '60 hingga '80-an. Biasanya, permainan ini dimainkan di luar rumah, taman, kelas olahraga, atau saat waktu istirahat di sekolah.

Untuk memainkannya, pertama-tama para pemain harus membuat lingkaran dan minimal diikuti oleh tiga orang. Semakin banyak pemain akan membuat permainan ini semakin seru.

Anak pertama harus membisikkan kata di telinga anak berikutnya dan anak kedua mengulangi kata tersebut kepada anak ketiga.

Permainan berlangsung hingga pemain di posisi terakhir meneriakkan kata yang sudah disampaikan secara berantai itu. Selain menggunakan kata-kata, tingkat kerumitan permainan ini dapat diubah dengan membisikkan sebuah kalimat.

[Gambas:Instagram]

Aaqab (Afghanistan)

Permainan Aaqab (Elang) dilakukan dengan cara: pertama, seorang anak berperan sebagai elang dan duduk di atas batu. Anak-anak lain akan berperan sebagai merpati, berdiri di atas tanah atau area yang aman.

Anak-anak kemudian meninggalkan daerah aman dan berpura-pura mematuk tanah untuk mencari makanan. Sementara anak yang berperan sebagai elang meninggalkan batu dan mulai mengejar para merpati. Jika berhasil menyentuh, seorang anak harus keluar dari permainan.

Permainan ini berlangsung hingga merpati terakhir keluar. Dan selama permainan, pemain harus mengangkat salah satu kaki mereka sehingga benar-benar berperan sebagai burung.

Lobo esta (Argentina)

Permainan Lobo esta merupakan permainan yang terinspirasi dari dongeng Si Kerudung Merah dalam arti bahwa serigala menyamar sebagai manusia dan mencoba untuk menangkap anak-anak yang sedang bermain di hutan.

Idealnya, permainan ini dimainkan di ruang kosong yang besar di mana anak-anak dapat berlarian dengan bebas.

Satu anak dipilih sebagai serigala dan bersembunyi di suatu tempat atau berdiri di sudut sebagai rumahnya.

Sementara anak-anak lain mulai bernyanyi dan menanyakan apakah serigala ada. Lalu serigala menjawab sambil mulai mengenakan kostum.

Tanya jawab akan dilakukan untuk setiap pakaian sampai serigala telah berpakaian lengkap. Ketika serigala telah berpakaian lengkap, maka ia siap keluar dan mengejar anak-anak.

Bilboquet (Prancis)

Permainan ini telah populer di Eropa sejak abad ke-16 sampai 18. Mainan ini terdiri dari bola yang melekat pada tali dan kemudian direkatkan pada sebuah pegangan bermangkuk.

Tujuan permainan ini adalah mengayukan bola ke udara lalu mengusahakan agar mendarat di mangkuk itu.

Untuk memainkan ini, diperlukan latihan dan koordinasi antara mata dan tangan yang baik untuk dapat mengayukan bola secara tepat.

Di negara asalnya, permainan ini cukup populer di berbagai kalangan, bahkan Raja Prancis Henri II menyukainya. Dalam beberapa kesempatan khusus, permainan ini dimainkan dengan material tertentu seperti kayu atau gading.

Selain Prancis, bilboquet juga dimainkan di Yunani dan Romawi Kuno. Mainan itu bahkan berkembang hingga ke Meksiko dan Amerika Selatan, yang kemudian disebut sebagai Balero.

[Gambas:Instagram] (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER