Jakarta, CNN Indonesia -- Jauh sebelum terjun berpolitik,
Neno Warisman adalah nama lama di dunia seni Indonesia. Ibu tiga anak tersebut mengawali kiprahnya dengan menjuarai lomba baca puisi se-Jakarta di akhir tahun 70-an.
Dari sana, dia merambah ke olah vokal dan main film. Selama satu dekade, dia aktif melahirkan album demi album, juga berperan di film
Sayekti dan Hanafi dan
Semua Sayang Kamu. Dari kedua film itu, akting Neno mendapat banyak ulasan positif.
Sederet album pun dilahirkan, diikuti sejumlah video musik dengan gaya glamor khas '80-an. Neno juga sering tampil di berbagai festival nyanyi dan menyumbangkan suara di beberapa kompilasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama-nama besar yang hadir dalam diskografi Neno tak ayal terbukti mendukung kualitas dan popularitas dirinya saat itu. Berikut beberapa karya di masa lalu Neno Warisman.
Matahariku
Matahariku adalah rilisan kedua Neno pada 1983, sebelumnya dia punya album debut
self-titled. Album kedua ini sukses melambungkan nama Neno.
Selama berminggu-minggu, track
Matahariku menduduki tangga-tangga lagu di berbagai radio Indonesia. Di album yang sama, Neno mendaur ulang lagu
Di Batas Kerinduan dari Elfa's Singer. Track
Cinta Suci dan
Resah pun turut menjadi hit single.
[Gambas:Youtube]
MatahatikuBerusaha mengejar kesuksesan
Matahariku, single dan album bertajuk
Matahatiku dilepas setahun kemudian.
Neno menggaet Guruh Soekarnoputra yang turut memberikan lagu
Asmaraku pada album ini.
Namun lagu itu jauh lebih populer dibandingkan lagu andalan album ini,
Matahatiku.
Pun album ini terbilang gagal mendulang popularitas serupa album sebelumnya.
[Gambas:Youtube]
Kulihat Cinta DimatanyaMenyusul pada 1985, Neno menambah album
Kulihat Cinta Dimatanya di daftar diskografi.
Album inilah yang berhasil mengembalikan nama Neno ke jajaran depan penyanyi Indonesia.
Uniknya, album ini sebenarnya merupakan kumpulan lagu pengiring film
Cinta di Balik Noda dan sekuelnya,
Kulihat Cinta Dimatanya.
Aktris Meriam Bellina yang berperan jadi Atika yang menyumbangkan suara aslinya dalam film, namun untuk versi kaset, Neno yang menyanyikannya.
[Gambas:Youtube]Nada KasihBisa dibilang kesuksesan lagu ini yang mengokohkan nama Neno di garis depan penyanyi Indonesia di era tersebut.
Pada 1987, Fariz RM merilis album
Do Not Erase dan mengajak Neno berkolaborasi di
Nada Kasih.
Nada Kasih meraih popularitas begitu besar, sampai banyak versi daur ulangnya, mulai dari Rio Febrian sampai Lala Suwages.
Sekarang, lagu yang sama masih sering dibawakan secara langsung di atas panggung, seperti yang dilakukan oleh Tulus dan Yura Yunita tahun lalu.
[Gambas:Youtube]Sebuah ObsesiKerjasama Neno dan Fariz RM kemudian berlanjut, kali ini untuk album solo Neno.
Tahun 1988,
Sebuah Obsesi diluncurkan. Banyak nama tersohor terlibat di album ini, seperti Dwiki Dharmawan, Dian Pramana Poetra, Dorie Kalmas sampai James F. Sundah.
Namun album ini pula yang menjadi bukti kolaborasi terakhir Neno dan Fariz.
[Gambas:Youtube]
(rea)