Jakarta, CNN Indonesia -- Belum ada yang bisa melupakan drama festival musik bodong,
Fyre Festival, pada tahun 2017.
Ketika itu, ratusan anak muda berduit terpaksa terdampar di Pulau Great Exuma, Bahama, karena panitia tak menyediakan fasilitas dan layanan yang dijanjikan.
Beberapa bulan setelah drama Fyre Festival ramai di pemberitaan, sang bos festival, Billy McFarland, langsung ditarik ke meja hijau untuk tanggung jawab atas aksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Page Six pada Selasa (25/9), dalam persidangan terkini pengacara McFarland mengklain kalau kliennya mengalami "gangguan kejiwaan yang tak tertangani" sebagai alasan gagalnya festival itu.
Dalam persidangan sebelumnya McFarland didakwa bersalah atas dua tuntuan penipuan selama kasus Fyre Festival bergulir.
Ia terancam hukuman 14 tahun penjara karena telah melakukan penipuan terhadap sejumlah pihak dalam penyelenggaraan festival tersebut.
Namun melalui pengacaranya, ia meminta keringanan atas hukuman yang akan diketuk palu pada 11 Oktober mendatang itu.
Bipolar dan ketergantungan alkohol menjadi dua hal yang disebut sang pengacara atas kondisi McFarland yang mengakibatkan gagalnya festival berlangsung.
Tim pengacara McFarland meminta keringanan dari hakim agar kliennya bisa mendapat perawatan medis.
Rapper Ja Rule, yang menjadi rekan McFarland dalam Fyre Festival mengaku tak malu atas gagalnya festival musik berkonsep mewah itu.
"Karena ide awalnya memang sangat brilian," kata Ja Rule saat diwawancara oleh Revolt TV pekan ini.
"Ide acara itu sangat brilian, sangat mengesankan. Hanya saja perencanaannya kurang matang. Saya seharusnya tak mudah percaya dengan orang," lanjutnya.
(ard)