Jakarta, CNN Indonesia -- "
Kota yang sama yang membuatku merasa sepi," kata
Kunto Aji di akhir
Jakarta Jakarta,
track keenam bernuansa
psychedelic dari sembilan lagu dalam album
Mantra Mantra. Menarik, sebuah perasaan yang jujur.
Kunto berasal dari Yogyakarta. Dia tahu rasanya merantau dan bertahan hidup di ibukota, memotretnya dengan tepat.
Tampaknya keriuhan Jakarta memberi banyak inspirasi bagi pria 31 tahun ini, karena konsep album keduanya terasa lebih matang dan modern.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibuka dengan
Sulung, Kunto menyisipkan pesan-pesan bijak dalam lirik-liriknya. Kebanyakan berbicara tentang kegelisahan hati, namun dia mengakhirinya dengan positif.
Album kedua selalu menjadi pertaruhan, terutama setelah keberhasilan debut
Generasi Y dengan
Terlalu Lama Sendiri-nya yang sangat
anthemic itu.
Kunto harus serius menggarap pembuktian ini, dan dia berhasil melakukannya meski membutuhkan waktu dua tahun.
Demi
Mantra Mantra, Kunto bahkan berkonsultasi dengan psikolog. Dari sana, dia mendapat gambaran masalah mental tidak melulu meliputi depresi dan bunuh diri.
Rancang Rencana dengan lembut mengingatkan tentang menjadi diri sendiri dalam usaha mengejar mimpi.
Pilu Membiru, balada pop pada umumnya, kecuali bahwa Kunto menerimanya dengan tenang, bukan merengek cengeng menghadapi masalah yang belum terselesaikan.
"
Tak tergantikan, walau kita tak lagi saling menyapa," ujar Kunto, menahan diri dengan bijak untuk tak mengeluh.
[Gambas:Youtube]Topik Semalam mengingatkan pada gaya Daniel Caesar.
Topik Semalam jadi lagu cinta yang modern, menunjukkan kematangan seorang pria.
Rehat terasa menenangkan dan menguatkan di saat bersamaan, favorit saya secara pribadi. Lagu yang membuat menarik nafas dalam-dalam dan mengiyakan bahwa masalah adalah warna kehidupan. Ringan, lembut diiringi denting piano yang memunculkan karakter lagu, dan kuat di lirik, terutama di bagian, "
Biarkanlah semesta bekerja untukmu."[Gambas:Youtube]Konon Katanya jadi
anthem yang lucu, satu lagu yang iramanya menarik perhatian tetapi memahaminya tidak semudah
track yang lain.
Saudade merupakan ramuan istimewa sebenarnya, terutama dengan keberadaan seksi string, namun entah mengapa keistimewaan itu mudah berlalu. Lagu ini agaknya tak terlalu cocok dengan vokal Kunto.
Bungsu sebagai penutup justru bisa jadi yang paling menohok. "
Cukupkanlah ikatanmu, relakanlah apa yang tak seharusnya untukmu," kata Kunto. Dia terdengar seperti sedang menenangkan kawannya yang tersedu-sedu.
[Gambas:Youtube]"
Yang sebaiknya kau jaga, adalah dirimu sendiri," tutur Kunto sebelum mengakhiri
Mantra Mantra.
Tentu saja dia benar. Setelah tenang, semoga sekarang Kunto bisa tidur lebih nyenyak, karena
Mantra Mantra telah mencapai level lebih dari
Generasi Y.
(end)