Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Robin Thicke tak ingin terus berlarut-larut dalam duka setelah kematian sang ayah Alan Thicke pada Desember 2016. Dalam wawancara terbaru, pelantun
Blurred Lines ini mengungkapkan bahwa dia justru menjadikan duka sebagai penyemangat untuk tetap bermusik.
Musik barunya bahkan disebut dipengaruhi oleh kematian ayahnya.
"Saya pikir di saat bersamaan [saya] memiliki album dan lagu-lagu yang ingin saya keluarkan. Dan ketika itu terjadi, sesuatu yang tidak saya harapkan serta mengguncang jiwa saya..." tuturnya mengawali cerita kepada radio Beats 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, "Jadi, saya meluangkan waktu untuk berpikir ulang [soal] album dan lagu-lagu ini mulai mengalir keluar, dengan memiliki lebih banyak arti dan lebih berat."
Kedalaman makna itu salah satunya terlihat dalam lagu baru yang dirilis Robin pada hari ini, Kamis (13/12) dua tahun setelah kabar duka di hidupnya. Dalam lagu yang berjudul
Testify itu ia mengeksplorasi emosinya kala menghadapi kenyataan bahwa ayahnya telah tiada.
Menuangkan perasaan ke dalam lagu dan lirik, meski bukan kenangan paling bahagia, menjadi cara penyembuhan tersendiri bagi pria 41 tahun itu.
"Setelah kau masukkan dalam bentuk lagu, itu bisa abadi selamanya. Jadi pesan dalam lagu itu benar-benar tentang harapan dan cahaya di ujung lorong saat kau kehilangan arah dan tak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya," katanya, dikutip
E!News.
Lagu ini terbilang cukup lama sejak Robin merilis album terakhirnya yang berjudul Paula pada 2014 lalu. Namun untuk ke depannya Robin berjanji akan memanjakan penggemar dengan merilis karya lebih cepat.
[Gambas:Youtube] (agn/rsa)