Jakarta, CNN Indonesia --
Judika dijadwalkan tampil dalam
debat perdana Pilpres 2019, Kamis (17/1) malam nanti dengan membawakan
Zamrud Khatulistiwa. Lagu yang ditulis Guruh Soekarnoputra itu dirilis lewat album kompilasi
Chrisye yang bertajuk
AkustiChrisye (1996).
Dari 10 lagu dalam album tersebut,
Zamrud Khatulistiwa menjadi andalan. Diiringi The Australia Concert Orchestra dan The Chamber Orchestra yang digandeng produser Erwin Gutawa, lagu itu memang terasa menggugah dan membuat merinding saat dinyanyikan Chrisye.
Dibawakan dalam
debat capres 2019, lagu itu terbilang cocok karena lirik-liriknya mengingatkan pada kekayaan Indonesia sekaligus perdamaian di antara masyarakatnya. Judul lagunya saja,
Zamrud Khatulistiwa, sudah sangat menggambarkan Indonesia.
Zamrud berarti batu permata berwarna hijau, sementara khatulistiwa berarti garis melintang nol derajat yang mengelilingi bumi.
Zamrud Khatulistiwa juga julukan bagi Indonesia karena negeri ini bak zamrud-permata nan cantik-yang terletak pada garis nol derajat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik awal lagu itu menggambarkan kecantikan Indonesia sebagai sebuah negara, dibanding yang lain yang juga dilewati garis khatulistiwa, meski kebanyakan adalah samudera.
Aku bahagia hidup sejahtera di khatulistiwaAlam berseri-seri bunga beranekaMahligai rama-rama, bertajuk cahya jinggaSurya di cakrawala
S'lalu berseri alam indah permai di khatulistiwaPersada senyum tawa, hawa sejuk nyamanWajah pagi rupawan burung berkicau riaBermandi embun surgaBait pertama lirik menjelaskan bahwa hidup di Indonesia adalah sejahtera. Walau berbeda suku, agama dan ras, masyarakat Indonesia tetap bisa hidup damai. Kedamaian itu indah, seperti semburat jingga saat matahari terbit atau terbenam.
Kemudian bait kedua menjelaskan bahwa alam Indonesia selalu indah. Keindahan alam Indonesia mampu membuat orang yang tinggal di dalamnya merasa nyaman.
Lirik berikutnya yang merupakan reff berbunyi:
Syukur ke hadirat Yang Maha PenciptaAtas anugerah-Nya tanah nirmalaBersuka cita, insan di persada yang aman sentosaDamai makmur merdeka di setiap masaBersyukurlah kita semua(bersatulah kita semua)Bagian reff ini bisa diartikan sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan yang menciptakan Indonesia dengan segala isinya. Sudah seharusnya orang yang tinggal di Indonesia damai dan bersatu. Bagian ini paling cocok dijadikan pengingat soal persatuan di tengah Pilpres.
Tak bisa dipungkiri, terkadang pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden bisa membuat perpecahan. Pilkada DKI 2018 kemarin misalnya, membuat masyarakat terbelah dua dan intoleransi meningkat. Pilpres 2014 yang persaingannya sama seperti sekarang, juga sempat memanas. Kali ini, dalam Pilpres 2019, hoaks dan hasutan merajalela.
Itulah yang membuat
Zamrud Khatulistiwa dirasa cocok dibawakan dalam debat perdana. Mudah-mudahan semua yang menonton
debat Pilpres 2019 nanti bisa memahami arti Zamrud Khatulistiwa yang akan dibawakan Judika. Dan semoga Judika juga bisa membawakannya dengan khidmat, agar pendengarnya tergugah untuk bersyukur menjadi rakyat Indonesia.
[Gambas:Youtube] (adp/rsa)