Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang artis dari Las Vegas disebut telah memasukkan tuntutan terhadap pelanggaran hak cipta salah satu gambar yang termuat dalam video musik
God Is a Woman milik
Ariana Grande.
Dilansir dari
NME, Vladimir Kush mengklaim sebuah adegan yang menampilkan seorang wanita di kobaran api lilin sebagai 'nyaris identikal' dengan lukisan yang dibuatnya dan telah dipatenkan pada 1999 dan 2000.
Pengacara yang bertindak mewakili Kush dan perusahannya, Kush Fine Arts Las Vegas, memasukkan kasus tersebut ke Pengadilan Distrik Nevada pada 31 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Menurut
TIME, Kush meminta ganti rugi dalam bentuk uang yang tidak disebutkan jumlahnya, dan perintah pengadilan untuk menurunkan video terkait dari internet. Ia tak hanya memasukkan nama Grande dalam tuntutan, namun juga label Universal Group serta sutradara, produser dan perusahaan pembuat video.
Saat ini, belum ada komentar dari pihak Grande. Susan Gutierrez, pengacara yang mewakili sang bintang di masalah hak cipta pada 2016 silam, menolak memberi pernyataan.
Tiga tahun silam, di Los Angeles, Grande menghadapi masalah serupa ketika lagunya
One Last Time diklaim serupa dengan pekerjaan seorang penulis lagu dua tahun sebelum rilisnya lagu dari album
My Everything (2014) tersebut.
Grande melepas
God Is a Woman pada Juli 2018 sebagai single kedua dari album keempat,
Sweetener (2018). Lagu itu masuk dalam nominasi Best Pop Solo Performance dalam Grammy Awards ke-61 dan sejauh ini, videonya sendiri telah ditonton sebanyak 200 juta kali lebih di YouTube sejak unggahnya.
Wanita 25 tahun ini dijadwalkan merilis album terbaru,
Thank U, Next pada Jumat (8/2) mendatang. Berjarak hanya enam bulan dari
Sweetener, album tersebut telah memiliki dua single hit, yaitu
Thank U, Next dan
7 Rings.
(rea)