Jakarta, CNN Indonesia -- Sulawesi Tenggara masih punya
Alquran yang dibuat dengan tulisan tangan. Alquran tertua peninggalan Kerajaan Muna itu kini tersimpan di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi persisnya berada di Kota Kendari, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
"Usianya diperkirakan lebih dari 400 tahun," kata Yustinus, Kepala Seksi Koleksi UPTD Museum Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (12/5) kepada kantor berita Antara.
Alquran itu menjelaskan sejarah Kabupaten Muna. Yustinus mengatakan, Alquran itu adalah bukti sejarah awal mula masuknya Islam di Kepulauan Muna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu diawali pada 1501, saat Kerajaan Muna dipimpin Raja Sugi Manuru. Nilai-nilai Islam mulai masuk Kerajaan. Sebelumnya, masyarakat Muna tidak percaya agama apa pun.
Adalah Syekh Abdul Wahid, seorang misionaris dari Arab-ada pula yang menyebutnya sebagai pedagang asal Gujarat-yang menyebarkan pengaruh dan nilai-nilai Islam di Kerajaan Muna.
Konon, ia tidak membawa Alquran saat menginjakkan kaki di Muna. Abdul Wahid lantas menulis Alquran dengan tangan sembari menyebarkan agama Islam. Beberapa kalangan percaya, Alquran itulah yang disimpan di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara sampai sekarang.
Kondisi Alquran itu sendiri saat ini sudah acak-acakan. Bagian sudutnya rusak dimakan usia. Lembaran kertasnya sobek dan usang. Saat ini ia disimpan dalam 'fitting' dan masih selalu membuat pengunjung yang melihatnya terkesima.
"Alquran tertua ini ditulis tangan dengan jenis kertas 'Dluwang.', hanya saja belum ada yang tahu siapa penulisnya. Alquran ini ditulis menggunakan tinta yang diramu khusus dari buah pohon. Alat tulisnya masih terbuat dari koroka atau lidi pohon enau," kata Yustinus.
(antara/rsa)