Episode 6 'Game of Thrones' Telat Tayang di China

CNN Indonesia
Senin, 20 Mei 2019 17:43 WIB
'Game of Thrones' episode 6 musim 8 seharusnya tayang Senin (20/5) pukul 9 pagi di China, namun sejam sebelumnya diumumkan itu bakal terlambat.
'Game of Thrones' telat tayang di China. (Dok. HBO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar Game of Thrones di China 'ngamuk.' Itu karena penayangan episode terakhir musim final serial televisi yang dibintangi Kit Harington itu ditunda mendadak.

Game of Thrones seharusnya tayang di China Senin (20/5) pukul 9 pagi waktu setempat. Namun sekitar satu jam sebelumnya, Tencent Video yang memegang hak siar atas Game of Thrones di China mengumumkan di akun Weibo mereka bahwa penayangan serial itu bakal ditunda.

"Para pelanggan, dengan menyesal kami informasikan pada Anda bahwa episode keenam dari musim kedelapan Game of Thrones tidak akan tayang secara online pada waktu yang ditentukan, karena masalah transfer media," demikian pengumuman itu berbunyi, seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mereka berjanji akan terus memberi informasi soal waktu tayang kepada pelanggan.

Itu lantas membuat penggemar Game of Thrones naik pitam. Sebagian dari mereka, mengutip Reuters, mengekspresikan kemarahan di akun Weibo Tencent Video. Banyak yang meminta biaya keanggotaan mereda dikembalikan, mengingat mereka jadi tertinggal menonton.

Setiap bulannya, demi bisa mengakses serial eksklusif seperti Game of Thrones, pelanggan dibebani biaya 15 yuan. Atau jika per tahun, itu mencapai 198 yuan (Rp414 ribu).


Game of Thrones memang termasuk tayangan yang hanya bisa diakses eksklusif di China, karena perjanjian kerja sama HBO dengan beberapa stasiun televisi setempat pada 2014.

"Kalian mendapat bayaran dan kepercayaan dari seluruh anggota, dan ini bagaimana kau membalasnya?" demikian salah satu pelanggan Tencent Video mengungkapkan melalui Weibo.

Tidak sedikit pula yang mengaitkan keterlambatan penayangan Game of Thrones di China dengan tegangnya hubungan negara itu dengan Amerika Serikat, negara yang memproduksi serial yang diadaptasi dari buku karya George RR Martin itu. "Apakah ini merupakan hasil dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China?" tanya yang lain.


Tencent Holdings belum merespons apa pun terhadap itu.

Game of Thrones termasuk serial televisi yang populer di China meskipun ia hanya bisa ditonton eksklusif dan banyak disensor. Episode pertama musim kedelapan tayangan itu ditonton lebih dari 20 juta orang hanya pada hari pertama di Negeri Tirai Bambu.

Belum diketahui pukul berapa akhirnya masyarakat China menonton Game of Thrones. Yang jelas, melansir AFP masyarakat China sudah mendiskusikan serial itu secara daring. Hal yang paling banyak didiskusikan adalah kematian salah satu karakter utama, Daenerys Targaryen (dimainkan Emilia Clarke).

Tagar #DragonMotherDies# menguasai media sosial Weibo. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER