Jakarta, CNN Indonesia -- Rapper
Eminem tidak perlu takut terhadap kebakaran di Universal Studios pada Juni 2008 silam yang disebut menghanguskan sejumlah master rekaman. Juru bicara Eminem, Dennis Dennehy, mengatakan mereka sudah mencadangkan master rekaman sebelum kebakaran terjadi.
Melansir
Detroit Free Press, Dennehy mengatakan kemungkinan besar master rekaman Eminem disimpan di tempat yang hangus terbakar. Namun ia juga menyebut, bisa jadi tidak semua master rekaman sang rapper hangus.
"Saya cukup yakin bahwa sebagian besar, bila tidak semua, master rekaman sudah dicadangkan," kata Dennehy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penelusuran
CNNIndonesia.com, Eminem memiliki tiga album yang ia rilis di bawah naungan Universal Music untuk beberapa negara. Tiga album tersebut adalah '
Relapse' (2009), '
Recovery' (2010) dan '
The Marshall Mathers LP 2' (2013).
Mantan manager tim produksi Marshall Matters, Joel Martin, menjelaskan hal serupa. Pria yang juga operator dari studio 54 Sound ini mengatakan timnya telah mendigitalkan master rekaman karya-karya Eminem pada awal tahun 2008.
Dalam satu album Eminem bisa melakukan rekaman di studio berbeda. Beberapa lagu dalam album
The Marshall Mathers LP (2000),
The Eminem Show (2002),
Relapse (2009) dan
Recovery (2010) ia rekam di 54 Sound.
Martin menyebut mencadangkan semua master rekaman Eminem ketika Universal Music meminta semua rekaman dikirim ke Los Angeles. Sebagai label yang menaungi artis, Universal memiliki hak untuk menyimpan master rekaman.
"Mereka berupaya mendapatkan semua master rekaman untuk disimpan di suatu tempat. Saya tidak yakin di mana mereka menyimpannya," kata Martin.
Kebakaran Universal Studios kembali ramai lantaran The New York Times menerbitkan laporan bahwa master dari ribuan rekaman album maupun lagu yang diproduksi Universal Music hilang dalam kebakaran. Namun pihak label tersebut tidak pernah mengungkapkan kerugian mereka kepada publik.
Menurut artikel yang terbit Selasa (11/6) lalu, Universal Music pernah memperkirakan kehilangan mereka dalam laporan rahasia. Di situ disebutkan, mengutip Reuters, kerugian itu meliputi sekitar 500 ribu judul lagu.
Rabu (12/6) kemarin perwakilan Universal sudah menyampaikan tanggapan. Mengaku amat menyayangkan insiden, mereka mengatakan artikel itu mengandung "angka yang tidak akurat, pernyataan yang salah, kontradiksi dan kesalahpahaman yang mendasar tentang area insiden". Meski begitu, mereka tetap tak menyebutkan jumlah kerugian.
Konglomerat asal Prancis, Vivendi yang kini memiliki Universal Music Group menyebut kebakaran yang terjadi tidak pernah berpengaruh terhadap dokumentasi musik maupun kompensasi artis. Artikel The New York Times, katanya, "tidak memedulikan puluhan ribu katalog rekaman yang sudah kami rilis beberapa tahun belakangan."
The New York Times menyebut kebakaran yang melanda Universal Studios saat itu sebagai "bencana terbesar dalam sejarah bisnis musik". Menurut mereka, rekaman yang hilang menjadi abu termasuk musik milik Louis Armstrong dan Judy Garland, sampai Tom Petty dan 50 Cent, juga Elton John dan Nirvana.
[Gambas:Video CNN] (adp/rea)